Sukses

Harga Emas Tumbang Lagi Pekan Ini

Sebagian besar partisipan Kitco News Gold Survey memprediksi harga emas akan turun lebih jauh dari pekan sebelumnya.

Liputan6.com, New York - Pekan lalu harga emas yang diprediksi bakal menguat ternyata justru menurun. Kali ini, sebagian besar partisipan Kitco News Gold Survey memprediksi harga emas akan turun lebih jauh dari pekan sebelumnya.

Referendum emas Swiss yang diperkirakan gagal dan penguatan dolar serta harga minyak mentah yang terus menurun dapat membuat harga emas semakin tertekan.

Mengutip laman Forbes, Senin (1/12/2014), sebanyak 11 partisipan melihat harga emas akan merosot sementara lima lainnya memprediksi harga emas akan naik.

Tiga responden lain memperkirakan harga emas bergerak stagnan. Partisipan yang terlibat terdiri dari bank investasi, pedagang emas, pialang emas, dan analis teknis pergerakan emas.

Pekan lalu, partisipan survei melihat harga emas akan naik. Faktanya kontrak emas untuk Februari justru turun US$ 18,6 per ounce pada akhir pekan lalu.

Memprediksi pergerakan emas pekan ini akan lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, referendum kepemilikan emas oleh Bank Sentral Swiss akan dirilis pekan ini. Sejauh ini pemungutan suara di Bank Sentral Swiss menunjukkan peningkatan pembelia emas akan batal dilakukan.

Presiden dan CEO Adrian Day Asset Management Adrian Day mengatakan, harga emas akan sangat mudah bergerak naik dan turun.

"Penentu terbesar pekan ini adalah referendum emas Swiss dan tentu saja kami tidak tahu hasilnya. Kalau hasilnya positif, tentu akan memperkuat harga emas dan akan berlaku sebaliknya," ungkap dia.

Sementara itu, pakar strategi pasar senior di CMC Markets, Colin Cieszynski mengatakan harga emas akan melemah. Penurunan harga minyak dunia usai pertemuan OPEC pekan lalu akan berpengaruh negatif pada harga emas.

"Penurunan harga minyak berarti inflasi yang lebih rendah dan mengurangi pemesanan untuk emas. Harga emas dapat terus turun ke level US$ 1.130-US$ 1.150 per ounce beberapa waktu di awal Desember," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.