Sukses

Ini Penyebab Utama Inflasi November 2014 Paska BBM Naik

Andil inflasi bulan kesebelas ini paling besar dari sisi pengeluaran datang dari transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,29%.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut realisasi inflasi di November 2014 sebesar 1,5 persen karena imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Kebijakan tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung bagi pergerakan inflasi.

Kepala BPS, Suryamin menjelaskan, andil inflasi bulan kesebelas ini paling besar dari sisi pengeluaran datang dari transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,29 persen.

"Tarif angkutan naik, biaya produksi atau biaya angkut mengalami kenaikan. Serta pemberlakuan aturan kenaikan biaya ATM yang sudah diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar dia dalam Paparan Inflasi di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Selanjutnya, tambah Suryamin, disusul dari bahan makanan yang menyumbang inflasi 2,15 persen karena bisa berdampak terhadap angka kemiskinan apabila tidak dikontrol.

"Sedangkan makanan jadi, minuman, rokok, tembakau dengan andil inflasi 0,71 persen. Lalu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,49 persen," paparnya.

Berikut daftar lengkap penyebab utama inflasi November 2014 sebesar 1,50 persen :

1. Bensin dengan andil 0,47 persen dan perubahan harga terhadap September 2014 sebesar 12,18 persen karena ada kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Kenaikan harganya tidak sama dengan seluruh kota IHK.

Sebanyak 82 kota IHK mengalami peningkatan harga, tertinggi di Kudus 13,4 persen dan kota lainnya 11 persen sampai 13 persen.

2. Cabai merah, andil inflasi 0,26 persen dan perubahan harga 44,97 persen lantaran produksi berkurang karena musim kemarau. Kenaikan harga terjadi di 80 kota IHK, tertinggi di Pare-pare 2,97 persen, serta Makassar dan Palembang masing-masing 93 persen.

Namun ada dua kota mengalami penurunan harga, seperti di Jayapura 25 persen dan Tual 3 persen. Ini terjadi karena produksi melimpah, tapi pembeli tidak terlalu banyak.

3. Tarif angkutan dalam kota dengan andil inflasi 0,19 persen dan perubahan harga 9 persen. Penyebabnya karena penyesuaian harga BBM subsidi. Dari 67 kota IHK yang mengalami kenaikan harga, tertinggi di Pekanbaru 33 persen dan Denpasar 30 persen.

4. Cabai rawit berkontribusi ke inflasi 0,09 persen dan perubahan harga 65,49 persen akibat produksi berkurang karena musim kemarau. Sebanyak 79 kota IHK mengalami kenaikan harga. Paling tinggi di Madiun sampai 175 persen dan 164 persen di Semarang. Tapi 3 kota IHK mengalami penurunan harga, seperti Jayapura 44 persen, Ambon 3 persen dan Merauke 2 persen.

5. Beras menyumbang inflasi 0,06 persen dan perubahan harga 1,47 persen karena musim paceklik. Dari 70 kota IHK, Serang dan Mataram mengalami kenaikan harga tertinggi masing-masing 5 persen, sementara Padang, Bulukumba dan Pekanbaru masing-masing 4 persen.

6. Tarif listrik andil inflasi 0,06 persen dan perubahan harga 1,7 persen karena ada aturan dari Menteri ESDM soal perubahan tarif tenaga listrik yang disediakan PLN. Ada kenaikan tarif di listrik pra bayar sebanyak 80 IHK yang dikelola PLN mulai dari 0,05 persen sampai 5,73 persen. Sedangkan 2 kota IHK yang dikelola Pemda yakni Tarakan dan Batam tidak mengalami kenaikkan tarif.

7. Tarif angkutan antar kota andil inflasi 0,04 persen dan perubahan harga 6,07 persen karena kenaikan harga BBM subsidi. Di 60 kota IHK terjadi lonjakan harga, paling tinggi di Tual 33 persen dan Pekanbaru 28 persen.

8. Biaya administrasi transfer uang mempunyai andil inflasi 0,04 persen dengan perubahan harga 30 persen. Karena keluar aturan mengenai kenaikan biaya transaksi tarik tunai, cek saldo antar bank, administrasi kartu ATM mulai 1 November 2014 demi menutup tingginya biaya operasional. Terjadi kenaikan di seluruh kota IHK sebesar 30 persen.

9. Biaya administrasi kartu ATM 0,03 persen dengan perubahan harga 27,77 persen karena kenaikan biaya transaksi administrasi mulai 1 November lalu akibat kebijakan perbankan. Kenaikan terjadi di seluruh kota IHK sebesar 28 persen.

10. Bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi 0,02 persen dan perubahan harga 1,22 persen. Pasokan berkurang untuk gas elpiji 3 kilogram paska kenaikan harga BBM. Sebanyak 39 kota mengalami kenaikan harga, seperti Dumai, Batam yang masing-masing 6 persen. Sementara Jakarta, Mataram dan Tembilahan masing-masing 4 persen

11. Solar dengan andil inflasi 0,02 persen dan perubahan harga 15,77 persen akibat penyesuaian harga BBM subsidi. Seluruh kota IHK mengalami kenaikan harga sebesar 16 persen. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPS atau Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

    BPS

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi

Video Terkini