Sukses

Menteri Susi Disebut Pelopor Perubahan Kelautan dan Perikanan

Sejak masa kepemimpinannya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah mengeluarkan aturan untuk menjaga potensi laut Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan 2014,  Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan, Suseno Sukoyono menyebut Menterinya Susi Pudjiastuti sebagai pelopor perubahan.

Pernyataan tersebut meluncur dari pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat memberikan sambutan dalam acara untuk para penyuluh kelautan dan perikanan.

"Selamat datang Bu Susi, pelopor perubahan di bidang Kelautan dan Perikanan," ujar dia singkat di kantor KKP, Jakarta, Senin (2/12/2014).

Gelar pengembangan SDM kelautan dan perikanan ini dihadiri oleh Susi Pudjiastuti yang tampak anggun dengan dress merah dan blazer hitamnya. Acara tersebut juga diikuti para penyuluh kelautan dan perikanan dari berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah peserta 500 orang.

Seperti diketahui, dalam kepemimpinannya, Susi menerbitkan aturan kontroversial soal moratorium izin kapal asing baru. Mantan CEO Susi Air itu juga melarang kapal yang telah berizin untuk melakukan bongkar muat muatan di tengah laut.

Jika melanggar aturan ini, Susi Pudjiastuti tidak akan segan membekukan izinnya. Dengan moratorium ini, dia berharap pemantauan kapal ilegal bisa mudah dilakukan. Apalagi saat ini pihak kementerian telah membuka semua data kapal secara online.

Lebih jauh Suseno menambahkan, dalam rangka mencetak SDM kelautan dan perikanan yang handal, KKP memfasilitasi generasi muda untuk mengecap pendidikan di bidang tersebut.

"KKP saat ini punya 17 kampus, 40 peserta dididik adalah putra putri nelayan. Mereka belajar tanpa membayar sepeser pun," ujar dia.

KKP bekerjasama dengan 37 perguruan tinggi nasional, 63 industri, dan 35 universitas di luar negeri. Suseno mengatakan, sebanyak 80 persen lulusannya tersebar di industri dan bisnis.

"Sayangnya sekolah kita hanya mencetak 100 orang, padahal kebutuhannya mencapai 600 orang," ujar Suseno.

KKP, lanjut Suseno, telah memberikan pelatihan kepada 17.200 orang di seluruh Indonesia. Meliputi masalah pengolahan, budidaya ikan, konservasi dan sebagainya. Sementara basis penyuluh di Indonesia mencapai 12 ribu orang. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini