Sukses

IHSG Ditutup Menguat 11,50 Poin ke Level 5.175,79

IHSG berada di level tertinggi di kisaran 5.194,04 dan level terendah 5.166,63.

Liputan6.com, Jakarta - Dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau. Salah satu pendorong penguatan IHSG adalah sentimen regional.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (2/12/2014), IHSG naik 11,50 poin (0,22 persen) ke level 5.175,79. Indeks saham LQ45 menguat 0,32 persen ke level 893,57. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham DBX yang turun 0,42 persen.

IHSG berada di level tertinggi di kisaran 5.194,04 dan level terendah 5.166,63.

Penguatan indeks saham ini ditopang dari 156 saham berada di zona hijau. Namun, laju penguatan IHSG terbatas karena 121 saham melemah. Adapun 100 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 252.693 kali dengan volume perdagangan saham 7,03 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 5,90 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Penguatan IHSG ini ditopang dari sektor saham konsturksi naik 1,10 persen, lalu disusul sektor saham keuangan menguat 0,53 persen, dan sektor saham pertambangan mendaki 0,49 persen.

Sektor saham yang menekan IHSG yaitu sektor saham perkebunan melemah 0,70 persen. Lalu sektor saham aneka industri turun 1,54 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,28 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BKDP naik 34,12 persen ke level Rp 114 per saham, saham TRAM mendaki 25 persen ke level Rp 310 per saham, dan saham GPRA menguat 24,67 persen ke level Rp 283 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham SKLT tergelincir 24,82 persen ke level Rp 530 per saham, saham INAI melemah 12,32 persen ke level Rp 306 per saham, dan saham ARTA turun 12,16 persen ke level Rp 195 per saham.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, IHSG bergerak pisitif karena memang sentimen regional juga menunjukkan level yang positif.

Selain itu di dalam negeri, selama beberapa hari kemarin indeks telah mengalami tekanan terus. "Ada beberapa pelaku saham yang mengambil kesempatan saat indeks berada di bawah," tuturnya. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.