Sukses

Harga Minyak Dunia Anjlok, Akankah Harga BBM Turun?

"Kebijakan BBM bersubsidi ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi makro Indonesia," ucap Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pertengahan bulan lalu memicu kontra lantaran kebijakan itu diambil saat harga minyak dunia sedang turun. Harga minyak mentah dunia terus merosot dan sempat menembus level di bawah US$ 70 per barel.

Dengan kondisi saat ini, apakah pemerintah akan menurunkan harga BBM subsidi?

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro menanggapi pertanyaan ini secara singkat. "Ya pokoknya kami itung dulu," ujar dia setelah menghadiri Investor Gathering DJPU 2014 di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Lebih jauh dia mengatakan, Indonesia harus mewaspadai penurunan harga minyak dunia yang terlalu cepat dan drastis akhir-akhir ini mengingat hal itu merupakan salah satu tantangan global yang akan membayangi perekonomian Indonesia.

Pemerintah, lanjutnya, baru saja menaikkan harga BBM subsidi jenis Premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter (31 persen) dan solar menjadi Rp 7.500 dari Rp 5.500 per liter (36 persen).

"Kebijakan BBM bersubsidi ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi makro Indonesia," ucap Bambang.

Dalam jangka pendek, diakuinya, akan berpengaruh terhadap tekanan inflasi secara langsung. Namun, tambah dia, belajar dari pengalaman tahun lalu saat kebijakan yang sama diambil hanya mengakibatkan tekanan inflasi sementara.

Bambang menegaskan, pemerintah tetap akan melanjutkan reformasi di bidang energi guna memperbaiki beberapa permasalahan struktural.

"Kebijakan ini juga menjadi sinyal kami sangat serius dalam menangani isu penting dalam perekonomian dan mampu mengambil keputusan sulit, dan tidak populer," ujar Bambang.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) Indonesia memperkirakan penurunan harga minyak hanya akan berlangsung sementara. Pihaknya beralasan pelemahan harga tersebut karena faktor kebetulan.

"Ini kebetulan saja harga minyak turun, bagaimana kalau naik tiba-tiba?," kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto di US-Indonesia Investment Summit.

Kata dia, harga minyak dunia dapat sewaktu-waktu mengalami peningkatan sehingga akan kembali membengkakkan anggaran subsidi Indonesia. Dengan begitu, akan lebih banyak program pemerintah yang harus dikorbankan akibat faktor kenaikan harga minyak dunia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.