Sukses

Jurus Bos Pertamina Antisipasi Harga Minyak Turun

Harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman Januari menurun US$ 2,12, atau 3,1 persen menjadi US$ 66,88 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia dipastikan ikut mempengaruhi pendapatan perusahaan pencari minyak. Para produsen pun harus mengatur siasat untuk mengatasi hal tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini harga minyak mencapai titik terendah mencapai US$ 70 per barel.

Untuk menyiasati hal tersebut, menurut dia, butuh inovasi dalam proses eksplorasi sehingga dapat menciptakan efisiensi.

"Harga minyak turun US$ 70 butuh inovasi eksplorasi sehingga bisa efisiensi," kata Dwi pada acara Pertamina Energy Outlook, di Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia kembali jatuh pada Rabu (3/12/2014) ini, menyerah dari keuntungan di hari sebelumnya.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah berjangka untuk pengiriman Januari menurun US$ 2,12, atau 3,1 persen menjadi US$ 66,88 per barel. Minyak berjangka telah turun untuk lima dari enam sesi terakhir, melansir Market Watch.

Sementara untuk  harga minyak Brent susut US$ 2, atau 2,8 persen menjadi US$ 70,54 per barel. Brent turun untuk enam dari tujuh sesi terakhir. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.