Sukses

6 Bulan Lagi, Harga Minyak Bakal Naik

Penurunan harga minyak disebabkan oleh kelebihan pasokan dan terjadi gejolak geopolitik produksi shale gas dan shale oil Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Refomainer Institute Priagung Rakhmanto menyatakan, penurunan harga minyak masih akan terjadi hingga enam bulan ke depan.

Priagung mengungkapkan, penurunan harga minyak disebabkan oleh kelebihan pasokan dan terjadi gejolak geopolitik produksi shale gas dan shale oil Amerika Serikat sangat signifikan.

"Saya melihatnya ini pertarungan harga kodisi pasar over suplay," kata Priagung,  dalam Pertamina Energy Outlook, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Dengan signifikannya produksi shale gas tersebut, Lanjurt Priagung, membuat Arab Saudi tidak suka dan melakukan penurunan harga minyak sebagai strategi.

"Strategi berubah dibiarkan tergelicir sehingga menekan produksi shale oil dan gas," tuturnya.

Menurutnya, penurunan harga minyak dunia akan berlangsung lama, hanya selama enam bulan. Setelah masa tersebut harga minyak dunia akan berada pada posisi US$ 80 per barel.

"Kira-kira enam bulan ke depan terjadi penurunan harga. Enam bulan ke depan ada keseimbangan baru US$ 80 barel," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.