Sukses

Praktik Nakal Masih Bayangi Kementerian ESDM

Beberapa pihak di sektor migas memanfaatkan pihak ketiga untuk menyogok sehingga pemerintah bisa mengeluarkan izin rekomendasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan masih ada sejumlah pihak di sektor minyak dan gas (migas) yang melakukan praktik-praktik curang untuk memuluskan usahanya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, R Sukhyar mengatakan, beberapa pihak di sektor migas memanfaatkan pihak ketiga untuk menyogok sehingga pemerintah bisa mengeluarkan izin rekomendasi. Bahkan, pihak-pihak tersebut terkadang di luar kewenangan pemimpin perusahaan.

"Banyak pengurusan izin rekomendasi pakai pihak-pihak usaha jasa, atau tangan ketiga dan biasanya di luar kendali  pimpinan perusahaan. Jadi banyak staf yang menyediakan sejumlah uang," kata dia di Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Sukhyar pun berkeluh, untuk menghentikan praktik tersebut bukan perkara mudah. Pasalnya, kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja.

"Kami tak bisa mengontrol karena bisa bicara hotel atau di rumah makan. jadi susah mengontrol," lanjut dia.

Dia pun meminta agar semua pihak turut memantau dan melaporkan jika ada yang menemukan praktik kecurangan ini terjadi ke Kementerian ESDM.

Menurutnya, jika ia menemukan pihak-pihak di kementerian ESDM yang terlibat dalam praktik-praktik kecurangan tersebut, tak segan-segan kementerian akan melakukan pemecatan sampai rotasi jabatan.

"Dampaknya luas, memecat atau merotasi itu, masalah harga diri staf kan mengerikan. Dampak yang nyata rotasi eselon II. Dalam waktu dekat akan terjadi lagi. Statement di media online kementerian ini akan mengganti 55 persen untuk eselon I dan II  untuk lelang," ujar Sukhyar.

Minta Harga BBM Diturunkan

Di sisi lain, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), mendatangi kantor Kementerian ESDM Jakarta Pusat pada Jumat (5/12/2014) ini.

Dalam aksinya para mahasiswa KAMMI menuntut agar harga BBM kembali diturunkan dan Presiden Joko Widodo memecat para menterinya yang beraliran neolib.

"Hari ini kita buktikan kepada Jokowi semuanya tidak bisa dibeli, tuntutan kita tetap sama, yaitu batalkan kenaikan harga BBM , buang menteri neolib yaitu Rini Soemarno, Sudirman Said, Sofyan Djalil serta turunkan harga bahan pokok," ujar Herdi Jayakusumah, Koordinator Presidium KAMMI Nasional.

Setelah melakukan aksi blokir dan menggoyangkan pagar, mereka menuju Istana Negara di Jalan Merdeka Utara Jakarta Pusat untuk melanjutkan aksinya.

"Bapak menaikan BBM dengan seenaknya, bapak tidak memikirkan rakyat. Semua ini sudah dicampuri pihak asing dan Neolib dalam Pemerintahan Jokowi - JK," tambah dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini