Sukses

Ini Sebab Pemerintah Yakin Tenggelamkan Kapal Asing Tak Salah

Apabila sebuah negara mengekspor ikan dan ketahuan hasil dari pencurian ilegal di laut negara lain, maka pengiriman ikan tersebut ditolak.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo menegaskan langkah penenggelaman atau pembakaran kapal asing yang melanggar teritori maupun menjarah hasil laut Indonesia merupakan tindakan yang benar sejalan dengan aturan negara lain.

"Membakar dan menenggelamkan kapal, nggak salah kok. Tapi kapalnya yang melakukan illegal fishing dan unreported fishing. Ini sudah dilakukan 39 negara lain," tutur dia di acara Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (8/12/2014).

Indroyono menjelaskan, apabila sebuah negara mengekspor ikan dan ketahuan hasil dari pencurian ilegal di laut negara lain, maka pengiriman ikan tersebut akan ditolak.

"Karena illegal fishing dan unreported fishing adalah kriminal. Jadi ini cocok dengan aturan dunia walaupun menenggelamkan kapal kayak berburu di kebun binatang," terang dia.

Seperti diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum lama ini menenggelamkan tiga kapal. Dari data KKP, ada ratusan kapal asing yang tertangkap di beberapa titik perairan laut di Indonesia. Kapal-kapal tersebut diciduk karena melanggar teritori dan mengeruk sumber daya laut Indonesia dengan cara tidak benar. 

Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja,  penangkapan kapal asing itu bukan saja oleh KKP, tapi juga TNI Angkatan Laut dan Kepolisian yang melakukan tindakan hukum atas pelanggaran itu. 

"Ada banyak stasiun atau titik penangkapan, contohnya di Pontianak ada 33 kapal oleh KKP, Tarempa 7 kapal. Totalnya lebih dari 100 unit tertangkap seperti di Batam, Tual, Anambas dan titik lainnya," ucap dia.

Sjarief memastikan, kapal-kapal ini tidak semuanya sudah dalam proses penenggelaman. Namun ada kapal yang baru saja tertangkap, sedang dalam proses pengadilan, dan kapal yang siap ditenggelamkan seperti tiga kapal asing 
sebelumnya oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. 

"Kalau kapal yang di Pontianak 33 unit sudah tertangkap, proses pengadilan, sudah inkrah dan kita mau tenggelamkan. Seperti tadi malam ada ABK kapal asal Filiphina tertangkap," tutur Sjarief.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.