Sukses

Kena Imbas Bursa Saham Global, IHSG Turun 11 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 11,10 poin ke level 5.132,90 pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal perdagangan saham. Hal ini mengikuti pergerakan bursa saham regional dan global pada pagi ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (9/12/2014), IHSG turun 11,10 poin (0,22 persen) ke level 5.132,90. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,32 persen menjadi 881,47.Seluruh indeks saham acuan melemah pada pagi ini.

Saat pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG turun 15,42 poin (0,30 persen) menjadi 5.128,76. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,37 persen ke level 881,01.

IHSG melemah didorong dari 90 saham berada di zona hijau. Sementara itu, hanya 38 saham yang menguat. Sedangkan 49 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.798 kali dengan volume perdagangan saham 194,94 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 150,71 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,34 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,15 persen. Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 0,88 persen, sektor saham konstruksi tergelincir 0,83 persen, dan sektor saham pertambangan turun 0,43 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 4 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham DSFI naik 16,30 persen ke level Rp 157 per saham, saham APOL mendaki 4,41 persen ke level Rp 71 per saham, dan saham HRUM menguat 1,48 persen ke level Rp 1.715 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham LPKR turun 2,16 persen ke level Rp 1.130 per saham, saham ASRI melemah 1,74 persen ke level Rp 565 per saham, dan saham NIPS merosot 1,89 persen ke level Rp 520 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, IHSG dapat menguat hari ini. Selain itu, rupiah juga menguat 0,3 persen ke level Rp 12.354 per dolar Amerika Serikat pada pagi ini. Imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia menguat tipis ke level 7,89 persen.

"Selain karena dua alasan di atas penguatan juga untuk mengkompensasi underperform IHSG kemarin," kata Tiesha. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini