Sukses

Benahi Kementerian Perhubungan, Jonan Tak Mau Bentuk Tim Baru

"Kalau bikin tim baru mereka hanya nongkrong, ngopi dan ngerokok. Udah diskusi aja pendek-pendek," kata Ignasius Jonan.

Liputan6.com, Jakarta - Di bawah kepemimpinan Ignasius Jonan, Kementerian Perhubungan terus melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar unit kerja. Dalam reformasi tersebut, Jonan tak ingin meniru cara yang dilakukan oleh beberapa pemimpin lain yaitu membentuk tim baru atau satuan kerja untuk melakukan pembenahan.

Menurut Jonan, sinkronisasi antar unit kerja bisa dilakukan tanpa adanya tim khusus. "Itu hanya butuh tahu bagaimana cara mengelolanya. Saya tidak bikin tim, pusing nanti kalo bikin tim. Kalau bikin tim mereka hanya nongkrong, ngopi dan ngerokok. Udah diskusi aja pendek-pendek," kata dia di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Jonan pun menegaskan, saat ini Kementerian perhubungan sudah memiliki alat kelengkapan yang memadai. Oleh karena itu, untuk melakukan reformasi hanya perlu koordinasi saja. Dijelaskan, alat kelengkatan persebut adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah memiliki Bagian Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Jadi, menurut Jonan jika ada ide baru dari diskusi di rapat kerja maka akan diserahkan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan Perhubungan untuk ditindaklanjuti.

"Sekarang kalau ada hal-hal baru, saya mendingan ke Bagian Litbang. Jadi biar Kepala Bagian Litbang itu ada kerjanya, tidak cuma ngelamun. Daripada jadi rumah hantu itu di jalan Merdeka Timur," lanjutnya.

Jonan pun menegaskan, Bagian Litbang harus menelaah secara cepat ide-ide baru tersebut sehingga penerapannya bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. Sedangkan jika memang tidak visible, maka bisa dicari ide lain.

"Harus ada kerja nyata. Kalau riset apa dan gimana-gimananya.  Kalau nunggu kapal laut itu bisa terbang, wah itu bahaya. Saya tidak mau itu. Jadi harus ada kerja nyata," tutup dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.