Sukses

Harga Minyak Rebound ke Posisi Baru US$ 66 per Barel

Setelah harga minyak sempat terus menurun tajam pada awal perdagangan, namun kemudian berbalik.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah Brent rebound setelah mencapai terendah dalam lima tahun ke posisi baru sebesar US$ 66 per barel, karena beberapa pedagang berjudi bahwa harga telah mencapai posisi terendah.

Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari jatuh ke posisi US$ 65,29, terlemah sejak September 2009, namun kemudian naik 46 sen menjadi US$ 66,65 per barel.

Minyak mentah AS naik 64 sen ke posisi US$ 63,69 per barel, setelah jatuh ke US$ 62,25, terendah sejak Juli 2009.

Setelah harga minyak sempat terus menurun tajam pada awal perdagangan, beberapa pembeli akhirnya muncul, tampaknya mengantisipasi bahwa harga sekarang merupakan level paling rendah setelah 40 persen geser sejak Juni.

Penurunan tajam harga minyak disebabkan pertumbuhan yang cepat dari AS output dan kekhawatiran bahwa kekenyangan minyak dunia akan terus berlanjut ke 2015 menyusul keputusan OPEC untuk tidak memotong produksi ketika organisasi bertemu di Wina bulan lalu shale.

Harga anjlok hampir US$ 3 per barel pada Senin menyusul perkiraan dari Kuwait bahwa biaya per barel akan berkisar sekitar US$ 65 sampai setidaknya musim panas mendatang.

Kuwait adalah sekutu utama Arab Saudi dan "mengikuti strategi yang ditetapkan oleh produsen minyak mentah terbesar di dunia, yang telah memicu perang harga dengan Amerika perusahaan minyak serpih", The Times mengatakan.

"Meskipun pembicaraan harga minyak mencapai dasarnya telah bergaung, namun kita gagal untuk melihat pembalikan datang tanpa fundamental kuat," kata Daniel Ang dari Phillip Futures.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini