Sukses

Jokowi Manfaatkan Pertemuan Bilateral ASEAN-Korea

Pemerintah Indonesia tentu akan terbuka dengan berbagai tawaran investasi yang mendukung program Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri akan bertolak ke Korea Selatan untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus ASEAN dan Korea di Busan, Korea Selatan (Korsel) mulai hari ini (10/12/2014). Rencananya dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia akan mempererat hubungan bilateral dengan Korsel. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil bakal turut rombongan Jokowi memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Korsel Yun Bung Se yang disampaikan pada Oktober lalu. 
 
"Pertemuan ASEAN-Korea, jadi kepala-kepala negara ASEAN berkumpul di Korea. Akan ada banyak acara ASEAN-Korea, tapi juga ada pertemuan bilateral antara Indonesia dan Korea," terang dia kepada wartawan di kantornya.
 
Kata Sofyan, pemerintah Indonesia tentu akan terbuka dengan berbagai tawaran investasi yang mendukung program Jokowi. Namun dia belum dapat memastikan detail investasinya. 
 
Menurutnya, Indonesia merupakan negara menarik sebagai tujuan investasi. Momentum ini, lanjut dia, jangan pernah disia-siakan demi mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air. 
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan, puluhan penanam modal asing telah bersedia investasi di Indonesia dengan total nilai sekira US$ 8 triliun. 
 
"Mungkin itu potensinya (investasi). Intinya Indonesia sangat menarik, maka momentum ini harus kita gunakan. Dengan membereskan birokrasi, fiskal sehingga Indonesia tetap jadi tempat menarik," papar  Sofyan. 
 
Dia menegaskan, untuk proyek-proyek komersial dan menguntungkan, pemerintah menyerahkan pembangunan infrastruktur ke tangan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 
 
"Kalau komersial oke tapi IRR kurang, mulai dengan kerjasama pemerintah swasta (KPS). Tapi jika proyek itu sangat penting untuk rakyat, dan nggak bisa dikerjakan swasta, maka pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," tukas dia.   (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini