Sukses

Harga Minyak Sentuh Level di Bawah US$ 60

Harga minyak dunia semakin tertekan seiring kenaikan produksi dan persediaan minyak di Amerika Serikat.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia semakin tertekan pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak acuan Amerika Serikat melemah di bawah US$ 60 pertama kali dalam lima tahun.

Harapan terhadap stimulus dari bank sentral global dan penguatan data ekonomi Amerika Serikat (AS) membuat harga minyak di atas US$ 60, akan tetapi pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual.

Di New York Mercantile Exchange, harga minyak jenis light sweet untuk pengiriman Januari turun 99 sen atau 1,6 persen menjadi US$ 59,65 per barel.Harga minyak ini termasuk di level terendah sejak 14 Juli 2009. Sejak 20 Juni 2014, harga minyak acuan AS telah turun 44 persen.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent turun 0,9 persen menjadi US$ 63,68 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak acuan Eropa ini berakhir di level terendah sejak 16 Juli 2009.

Analis menilai, harga minyak kemungkinan dapat menyentuh level US$ 55, US$ 50 bahkan US$ 40. Analis energi WRTG Economic, James Williams menuturkan, kenaikan produksi minyak di AS menambah tekanan untuk harga minyak.

"Begitu banyak persediaan minyak sehingga kemungkinan harga minyak dapat di bawah US$ 50 untuk jangka pendek," ujar James, mengutip laman AFP, Jumat (12/12/2014).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini