Sukses

Upaya Perusahaan Kelapa Sawit Lestarikan Lingkungan

Empat perusahaan besar kelapa sawit Indonesia berupaya merealisasikan industri kelapa sawit bebas deforestasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia menggelar Konferensi dengan tema 'Toward Deforestation-Free Palm Oil in Indonesia: Implementation Challenges-High Carbon Stock & High Conservation Value'.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup Perubahan Iklim Pembangunan Berkelanjutan,  Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, konferensi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan ikrar Indonesian Palm Oil Pledge (IPOP) menanggapi KTT Perubahan Iklim New York.

"Empat perusahaan besar kelapa sawit Indonesia menandatangani IPOP bertujuan menyusun kerangka kerja untuk merealisasikan industri kelapa sawit bebas deforestasi di Indonesia," kata dia di Jakarta, Jumat (12/12/2014).

Dia memaparkan, perusahaan tersebut tersebut seperti Asian Agri, Cargill, Golden Agri Resources dan Wilmar yang menjadi percontohan bagaimana industri kelapa sawit dapat menghasilkan keuntungan tanpa mengabaikan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

"Hal ini sangat penting mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia mencapai produksi 29 juta ton pada 2014," lanjut dia.

Dengan adanya konferensi, Shinta berharap akan menjadi sarana dialog konstruktif bagi para pemangku kepentingan dalam isu produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Tak hanya itu, acara ini guna mendefinisikan tantangan dalam merealisasikan industri kelapa sawit yang bebas dengan deforestisasi.

"Beberapa poin yang didiskusikan dalam konferensi ini antara lain klarifikasi terhadap definisi kawasan hutan stok karbon tinggi dan kawasan hutan nilai konservasi tinggi yang disepakati oleh semua stakeholder, serta kerangka hukum dan kebijakan yang memungkinkan perusahaan untuk fokus produksi pada tanah terdegradasi dan tanah stok karbon rendah," ujar dia.

Konferensi ini sendiri digelar bersama Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) serta dukungan Pemerintah Jerman. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini