Sukses

Harga Minyak Dunia Jatuh, Pemerintah Sempat Tak Subsidi Premium

Dolar Amerika Serikat yang menguat terhadap rupiah membuat harga BBM bersubsidi masih di bawah harga keekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Harga  minyak dunia yang menurun sempat membuat harga beli Bahan Bakar Minyak (BBM) di bawah harga BBM bersubsidi, sehingga harga BBM bersubsidi di atas harga keekonomian.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Naryanto Wagimin mengakui harga Premium bersubsidi pernah menyentuh harga keekonomian, artinya negara tidak mensubsidi. Namun hal tersebut hanya sementara.

"Pernah ada. Tetapi kalau rata-rata Desember belum," kata Naryanto, di Kantor Kementerian ESDM,Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Menurut Naryanto, saat ini kurs rupiah mengalami pelemahan, sehingga meski harga minyak turun, harga beli BBM tetap berada di atas harga BBM bersubsidi.

"Sekarang Rupiah 12.800. Itu yang jadi problem.  Kita sedang kaji subsidi tetap tapi dolarnya naik. Itu yang jadi masalah," ungkapnya.

Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andy Noorasamman Sommeng juga mengakui hal sama. Namun karena kurs rupiah melemah harga BBM bersubsidi masih dibawah harga keekonomian.

"Minggu lalu 8000an, di bawah 8500. Ron 88 di bawah harga premium subsidi. Nilai tukar naik lagi. Harganya jadi masih tetap," ujar Bayu. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.