Sukses

Harga Minyak Sentuh Level Terendah Dalam 5,5 Tahun

Harga minyak jenis brent turun di bawah US$ 60 per barel mendekati level terendah dalam 5,5 tahun.

Liputan6.com, London - Harga minyak jenis brent turun di bawah US$ 60 per barel pada perdagangan Rabu (Kamis Pagi WIB), mendekati level terendah dalam 5,5 tahun merespons langkah produsen minyak utama dunia yang mengisyaratkan akan mempertahankan produksi saat melimpahnya pasokan.

Anggota inti OPEC telah menyatakan kesiapannya menunggu selama setahun untuk menstabilkan pasar. Harga minyak telah terkikis hampir setengahnya selama enam bulan terakhir akibat meningkatnya volume minyak mentah akibat melimpahnya produksi shale gas di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (18/12/2014), harga minyak Brent untuk pengiriman Februari turun US$ 55 sen menjadi US$ 59,46 per barel. Kontrak pengiriman Januari yang berakhir pada sesi sebelumnya, mencapai titik terendah dari $ 58,50 pada Selasa, terlemah sejak Mei 2009.

Minyak mentah AS turun US$ 85 sen menjadi US$ 55,08 per barel, setelah menyentuh level terendah sejak Mei 2009 di US$ 53,60 pada Selasa.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak memastikan Rusia tidak akan mengurangi produksi pada 2015, bahkan jika tekanan pada keuangannya meningkat dengan ekonomi menunjukkan tanda-tanda stres berat.

Rubel telah terpukul keras, mendorong Bank Sentral Rusia mulai menjual sebagian kepemilikan mata uang asing senilai US$ 7 miliar pada upaya untuk menghentikan jatuhnya mata uangnya.

Saham Eropa dibuka lebih rendah pada Rabu, karena pasar bereaksi terhadap kekhawatiran atas krisis di Rusia, yang telah memicu kekhawatiran lebih lanjut mengenai pertumbuhan permintaan energi.

"Permintaan yang lemah meningkatkan jumlah pasokan yang harus dihapus dari pasar," kata Carsten Fritsch, analis dari Commerzbank.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah naik 1,9 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,4 juta barel, berdasarkan data dari American Petroleum Institute.

Para analis mengatakan data stok dari Administrasi Informasi Energi AS yang akan dirilis pada hari Rabu juga bisa membebani sentimen pasar. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini