Sukses

Target Pendapatan Negara dari Sektor Migas Menurun pada 2015

SKK Migas menyatakan, pendapatan negara dari sektor hulu migas mencapai US$ 19,4 miliar pada 2015 seiring

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pendapatan negara dari sektor hulu migas ditargetkan mencapai US$ 19,4 miliar pada 2015.

Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono mengatakan, penerimaan negara ditargetkan mencapai  US$ 19,4 miliar dengan perkiraan harga rata-rata minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) US$ 65- US$ 85 per barel.  Target tersebut turun dari  target APBN-P 2013 sebesar US$ 29,67 miliar.

"Kembali harganya tergantung harga minyak tahun depan, apakah masih turun tidak jelas,"  kata Rudi, di Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Rudi menambahkan, pendapatan negara tersebut sangat tergantung dengan harga minyak dunia, jika rata-rata produksi minyak 849 ribu dengan harga US$ 65 per barel maka  pendapatan negara US$  12 miliar. Lalu bila harga minyak US$ 85 per barel maka menyumbang pendapatan sebesar US$ 19 milar, dan jika US$ 105 per barel menjadi US$ 28 miliar.

Ia mengungkapkan, produksi minyak ditargetkan mencapai 840 - 850 ribu barel per hari (bph) meningkat pada tahun depan dari  Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 818 bph. Sedangkan  target lifting gas 2015 mencapai 1,170 MBOED. "Tahun depan produksinya meningkat," tegas Rudi.

Sementara pendapatan dari sektor hulu migas tahun ini hanya mencapai US$ 28,332 miliar, sedangkan target APBN-P sebesar US$ 29,67 miliar. Artinya pendapatan negara dari sektor tersebut tidak mencapai target. "Pendapatan sudah temasuk harga minyak turun akhir tahun," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini