Sukses

Harga BBM Naik Dongkrak Inflasi RI Tertinggi pada 2014

Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengerek inflasi sebesar 2 persen pada Desember 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pertengahan November 2014 terhadap inflasi akan mencapai puncak di akhir tahun ini. Prediksi inflasi Desember yang tinggi berpeluang mengerek inflasi tahun 2014 ke angka 8 persen.

Pengamat Ekonomi dari Institute for Development Economy and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menyatakan, imbas dari kebijakan penyesuaian harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter di bulan kesebelas lalu belum terasa signifikan.

"Jadi dampak kenaikan harga BBM akan penuh di Desember ini dengan perkiraan inflasi 2 persen. Dan jika benar, angka tersebut yang tertinggi di tahun ini," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

Penyebab utamanya, kata Enny, karena kenaikan harga BBM subsidi berpengaruh besar terhadap tarif angkutan umum. Lanjut dia, ditambah lagi dengan musim libur Natal dan Tahun Baru sehingga melambungkan tarif transportasi.

"Faktor musiman selalu memberikan tekanan tinggi pada inflasi, apalagi ada dampak dari BBM," ujar dia.

Pemicu inflasi lainnya, sambung dia, akibat kenaikan harga bahan pangan dan makanan jadi. Beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga, yakni cabai dan beras.

Atas dasar itu, Enny memperkirakan, inflasi tahunan akan menembus sekira 7 persen sampai 8 persen. Proyeksi tersebut sangat jauh dibanding target di asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 5,3 persen.
,
"Kalau inflasi di Desember 2 persen, maka nggak mungkin angka inflasi tahun ini 5,3 persen. Saya kira bisa 7 persen hingga 8 persen karena melihat kenaikan harga yang sangat signifikan," terangnya.

Menurut dia, pemerintah pun belum maksimal dalam mengupayakan pengendalian inflasi di tahun ini seperti menjaga dan mendistribusikan pasokan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini