Sukses

Ini Alasan Harga BBM Bakal Turun Lagi di Februari

Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar akan kembali diturunkan pada 1 Februari 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar akan kembali diturunkan pada 1 Februari 2015.

Lalu apa penyebab turunnya harga BBM?

Kementerian Keuangan mengaku harga premium dan solar berpotensi turun lagi pada bulan depan untuk merespons anjloknya harga minyak dunia.

"Kemungkinan bisa turun. Ya kita kan pakai hitungan bulan lalu, yang sekarang ada muncul di ritel," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Kontrak minyak mentah sempat capai posisi US$ 51,64 per barel pada awal perdagangan, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di AS turun 2,2 persen menjadi US$ 48 per barel.

Meski mengalami penurunan, menurut dia, pemerintah sangat konsen untuk melanjutkan program konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG) maupun pencampuran BBM dengan bahan bakar nabati (BBN).

"Tanya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saya pikir harus didorong, termasuk peningkatan biofuel atau biodiesel," jelasnya.  

Senada dengan Bambang, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri juga memperkirakan harga BBM turun karena merosotnya harga minyak dunia belakangan ini.

Faisal mengatakan,  jika melihat harga minyak dunia WTI hari ini US$ 47,99 per barel dengan kurs Rp 12.500 per dolar Amerika Serikat (AS) maka berdasarkan hitungannya harga BBM baik premium dan solar akan mengalami penurunan.

"Sudah US$ 47,99 per barel, taruhlah kurs stabil Rp 12.500 kalau harga sekarang ya turun. Kalau saya hitung manual," kata Faisal di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta.

Sebelumnya, Faisal mengungkapkan, jika harga minyak dunia US$ 65 per barel dan kurs Rp 12 ribu per dolar AS, jika dihitung dengan rumus penetapan harga BBM bersubsidi lama yaitu:

(0.9842 X Mean of Platts Singapore (MOPS) 92) + Alpha.  Faktor pengali 0,9842 untuk premium adalah nisbah antara harga patokan premium (RON 88) dengan MOPS Mogas 92.

Maka harga premium hanya Rp 5.495 per liter, sedangkan jika Kurs Rp 12 ribu dengan harga minyak US$ 70 maka harga premium Rp 5.879 per liter.

Untuk kurs Rp 12.500 harga minyak dunia US$ 65 maka harga premium Rp 5.703, sedangkan jika harga minyak US$ 70 maka harga premium Rp 6.103 per liter.

Sedangkan jika menggunakan formula harga baru dengan BBM jenis Ron 92 atau pertamax yaitu MOPS mogas 92 + Alpha, maka subsisi BBM tetap tidak ada,  jika kurs Rp 12 ribu dengan harga minyak US$ 65 per barel maka harga BBM Ron 92 tersebut Rp 5.573 per liter, jika harga minyak US$ 70 maka harga BBM Ron 92 Rp 5.962 per liter.

Sedangkan jika kurs Rp 12.500 per dolar AS dengan harga minyak US$ 65 per barel, maka harga Ron 92 Rp 5.784 per liter dan jika harga minyak US$ 70 per barerl maka harga Ron 92 Rp 6.190 per liter. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.