Sukses

Reli Harga Emas Terhambat Dokumen The Fed

Harga emas untuk pengiriman Februari turun 0,7 persen menjadi US$ 1.210,70 per ounce di divisi Comex, New York.

Liputan6.com, New York - Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006. Pengumuman yang dikeluarkan oleh The Fed tersebut membuat nilai tukar dolar menguat dan menurunkan permintaan akan emas sebagai instrumen investasi alternatif.

Mengutip Bloomberg, Kamis (8/1/2015), harga emas untuk pengiriman Februari turun 0,7 persen menjadi US$ 1.210,70 per ounce di divisi Comex, New York pada pukul 13.37 waktu setempat.  Harga emas sempat naik 3,1 persen pada tiga sesi sebelumnya karena kekhawatiran akan pelemahan ekonomi di Eropa.

The Fed merilis dokumen rapat yang dilakukan pada Desember 2015 lalu. Dalam notulen rapat tersebut, sebagian besar peserta rapat berpikir untuk menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Tetapi memang, kenaikan tersebut tidak akan dilakukan sampai dengan rapat yang dilakukan berikutnya dalam artian suku bunga akan tetap pada level saat ini setidaknya selama kuartal 1 2015 ini.

Penurunan harga minyak dan juga reli nilai tukar dolar yang terjadi selama enam bulan terakhir memang membuat harga emas terus tertekan. Pada 2014 lalu, harga logam mulia ini membukukan penurunan tahunan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 1998.

"Hal yang mengejutkan dilakukan oleh The Fed. Di saat ekonomi masih disinflasi dalam jangka pendek ini tetapi mereka ingin melakukan normalisasi suku bunga," tutur Analis Pension Partners LCC, New York, AS, Michael Gayed.

Menurut Gayed, tingkat suku bunga yang tinggi membuat investasi di emas tidak menarik lagi karena akan semakin banyak instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan emas.

Selama ini harga emas memang terus mengalami kenaikan yang teratur hingga mencapai 70 persen. Hal tersebut terjadi sejak Desember 2008 sampai dengan Juni 2011 dimana dalam periode tersebut The Fed terus meningkatkan pasokan uang untuk memicu pertumbuhan ekonomi.

Riset yang dikeluarkan oleh UBS Group AS menuturkan bahwa akan ada penyesuaian harga baru untuk komoditas termasuk emas dalam waktu dekat ini. Hal tersebut terjadi karena perubahan kebijakan The Fed. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini