Sukses

Sofyan Djalil: Pemerintah Tetap Tak Subsidi Pertamax

"Tidak ada (subsidi) buat Pertamax. BBM yang disubsidi cuma solar saja," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menegaskan tak akan mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) berkadar oktan 92 atau pertamax meskipun premium hilang dari pasaran. Tujuannya agar memicu persaingan sehat antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memastikan pemerintah hanya akan mensubsidi solar saat ini dan di tahun mendatang. Sebelumnya pemerintah telah memutuskan pemberian subsidi tetap Rp 1.000 per liter pada solar dan mencabut subsidi bagi premium.

"Tidak ada (subsidi) buat Pertamax. BBM yang disubsidi cuma solar saja," tegas dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Ia mengatakan, harga Premium dan Pertamax akan mengikuti mekanisme pasar sehingga harga keekonomian yang berlaku. Skema ini sangat bagus bagi persaingan dunia usaha khususnya Pertamina dan SPBU asing.

"Kembali ke harga keekonomian, dan ini sangat bagus karena akan ada persaingan sehat di pasar. Harga ditentukan oleh mekanisme persaingan itu," papar dia.

Sementara peran pemerintah, lanjut Sofyan, akan menjaga harga tersebut agar Pertamina maupun SPBU asing tidak menaikkan harga BBM secara berlebihan atau dalam level tidak wajar.

Tim Reformasi Tata Kelola Migas berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi RON 88 atau dikenal Premium, dan menggantinya dengan BBM RON 92 (Pertamax).

Dengan begitu, RON 92 yang kualitasnya lebih baik dari Premium bakal masuk dalam kategori BBM subsidi. Jika ini terjadi, mobil-mobil mewah yang selama ini memakai Pertamax bakal menjadi penikmat subsidi BBM yang dikucurkan pemerintah. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini