Sukses

Bulog Malang Gagal Penuhi Target Penyerapan Beras

"Cadangan beras di Malang saat ini sebanyak 30.500 ton cukup untuk 6 bulan ke depan," papar Arsyad.

Liputan6.com, Malang - Bulog Sub Divre Malang, Jawa Timur mendapat pasokan beras impor sebanyak 10 ribu ton. Beras tersebut digunakan untuk menambah stok ketersediaan beras di gudang Bulog. Apalagi penyerapan beras Bulog Malang sepanjang 2014 lalu gagal memenuhi target.

"Penyerapan beras kami sepanjang tahun lalu minim, tapi masih ada stok. Beras impor itu juga kebijakan nasional untuk menambah stok di gudang," kata Kepala Bulog Sub Divre Malang, Arsyad, Senin (12/1/2015).

Stok beras di Bulog Malang awalnya hanya ada sebanyak 24.500 ton. Dari jumlah itu sudah sebagian yang disalurkan untuk operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah bagi keluarga miskin. Ditambah pasokan beras impor 10 ribu ton, stok yang ada kini sebanyak 30.500 ton

"Cadangan beras saat ini sebanyak 30.500 ton cukup untuk 6 bulan ke depan," papar Arsyad.

Penyerapan beras oleh Bulog Sub Divre Malang pada 2014 lalu hanya mencapai 45.500 ton. Jumlah itu gagal memenuhi target pengadaan yang ditetapkan sebanyak 70 ribu ton.

Menurut Arsyad, target penyerapan gagal terpenuhi karena ada beberapa faktor. Antara lain, harga beras di tingkat penggilingan yang terus naik.

Pada Oktober 2014 harga beras di tingkat penggilingan sebesar Rp 6.800 per kg, naik menjadi Rp 7.500 per kg pada November dan tembus menjadi Rp 8.250 per kg di Desember.

Padahal pemerintah menetapkan harga pokok pembelian pemerintah (HPP) hanya sebesar Rp 6.600 per kg. Karena harga yang terus naik itulah penyerapan beras oleh Bulog terhenti. Apalagi pada akhir tahun lalu cuaca buruk mengakibatkan petani gagal panen.

"Saat ini kami menunggu masuk masa panen raya yang kemungkinan Maret nanti. Selain itu juga menunggu kemungkinan adanya revisi HPP dari pemerintah," tandas Arsyad.

Karena itulah untuk saat ini Bulog Malang menghentikan penyerapan beras dari pasar. Sembari menunggu kebijakan pemerintah untuk merevisi HPP. "Penyerapan dihentikan sementara ini. Tapi tetap tenang karena masih ada stok itu tadi," pungkas Arsyad.(Zainul Arifin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.