Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Susut 28 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 28,73 poin ke level 5.187,93 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan. Aksi jual investor asing mendorong IHSG ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (12/1/2015), IHSG melemah 28,73 poin (0,55 persen) ke level 5.187,93. Indeks saham LQ45 turun 0,89 persen ke level 457,92. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung di zona merah pada hari ini.

Ada sebanyak 176 saham yang melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 100 saham berada di zona hijau. Sedangkan 97 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham lainnya 215.911 kali dengan volume perdagangan saham 6,83 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,57 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham industri dasar naik 0,59 persen dan sektor saham perdagangan menguat 0,55 persen. Sektor saham consumer goods turun 1,7 persen, diikuti sektor saham keuangan tergelincir 1 persen, dan sektor saham pertambangan melemah 0,79 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan top gainer dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TRAM naik 10,92 persen ke level Rp 315 per saham, saham BISI mendaki 10,69 persen ke level Rp 880 per saham, dan saham BMTR naik 7,79 persen ke level Rp 1.730 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menekan indeks saham antara lain saham EXCL turun 6,08 persen ke level Rp 4.325 per saham, saham APLN melemah 4,1 persen ke level Rp 421 per saham, dan saham BBRI tergelincir 2,29 persen ke level Rp 11.750 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG cenderung tertekan seiring koreksi yang terjadi di bursa regional dan global sehingga mendorong aksi ambil untung.  Sejumlah sektor saham seperti bank dan konstruksi pun mengalami tekanan.

"Saham perbankan yang tertekan itu akhirnya menyeret saham lainnya ikut melemah," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung melemah hari ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng cenderung flat. Indeks saham Shanghai turun 2,7 persen, diikuti indeks saham Australia melemah 0,8 persen, indeks saham Korea Selatan tergelincir 0,2 persen.

Pelemahan indeks saham juga diikuti indeks saham Mumbai melemah 0,1 persen dan indeks saham Taipei tergelincir 0,3 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.