Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dikenal dengan agenda reformasi yang harus dicapai selama masa pemerintahannya. Sebagai bentuk dukungannya terhadap agenda reformasi domestik yang dicetuskan Jokowi, Asian Development Bank (ADB) berencana memberikan pinjaman senilai US$ 1,5 miliar atau Rp 18,89 triliun pada Indonesia sepanjang 2015. (kurs: Rp 12.599/US$)
"Di Indonesia, kami akan memberikan pinjaman senilai US$ 1,5 miliar di 2015," katanya saat menggelar pertemuan dengan media di Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Baca Juga
Dalam beberapa tahun terakhir, ADB juga telah banyak berkontribusi di sektor energi, infrakstruktur dan transportasi di Tanah Air. Nakao mengaku senang dapat memberikan pinjaman terhadap Indonesia baik untuk pemerintah maupun BUMN, mengingat dirinya melihat banyak bidang yang masih memerlukan bantuan dana di Indonesia saat ini.
Advertisement
"Kami ingin terus melihat perkembangan ekonomi di Indonesia. Terlebih lagi dengan agenda reformasi yang cukup tegas kali ini," tuturnya.
Nakao juga mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu anggota yang penting setelah China. Peningkatan pinjaman yang diberikan ADB tahun ini memang khusus ditujukan untuk mendorong berbagai agenda reformasi yang dicanangkan Jokowi khususnya di bidang infrastruktur.
Selain itu, Nakao juga memuji fokus pemerintah dalam upayanya menjaga stabilitas makroekonomi, mengelola inflasi dan mendorong peningkatan cadangan devisa. Menurutnya, berkat tambahan anggaran dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah kini dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk infrastruktur. (Sis/Ndw)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.