Sukses

Harga Minyak Susut Akibat Dolar Terombang-ambing

Bank of America Merrill Lynch memangkas proyeksi harga minyak mentahnya.

Liputan6.com, New York - Harga minyak turun terimbas dolar yang tidak menentu dan melemahnya permintaan memupus harapan komoditas ini akan kembali rally, bahkan mengisyaratkan posisinya berada di bawah harga tujuh bulan.

Harga minyak mentah Brent ditutup pada posisi US$ 47,67 per barel, sedangkan minyak mentah AS tetap pada US$ 46,25 per barel.

 "Saya pikir Anda mendapatkan konfirmasi bahwa harga kemarin bergerak," kata Brian LaRose, Analis teknis United-ICAP melansir laman Reuters.

Bank Sentral Swiss meninggalkan euro, mendorong mata uang Swiss naik tajam dan menekan euro. Tapi gerakan dolar yang tidak menentu sepanjang hari, dan harapan mengurangi permintaan di seluruh dunia menekan pasar.

Klaim pengangguran di AS naik, sementara aktivitas pabrik turun, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja dan Federal Reserve Bank Philadelphia.

Christina Lagarde, managing director Dana Moneter Internasional, mengatakan investasi dan konsumsi yang lemah di banyak negara, termasuk China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia.

Bank of America Merrill Lynch memangkas proyeksi harga minyak mentahnya dengan mengatakan Brent bisa mencapai posisi US$ 31 per barel pada akhir kuartal pertama 2015.

Sementara dalam laporan bulanannya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak akan turun menjadi 28.780.000 barel per hari (bph) pada tahun 2015, turun 140.000 bph dari harapan sebelumnya.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini