Sukses

Bank Jepang Sebut RI Pelanggan Utamanya

JBIC menganggap Indonesia sebagai 'pelanggan' utama di wilayah Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kunjungan Gubernur Japan Bank for International Cooperation Hiroshi Watanabe, di Kantor Wapres, Senin (19/1/2015).

Kedatangan Watanabe bertujuan untuk peningkatan kerjasama ekonomi dengan Indonesia pada tahun-tahun berikutnya.

"Kedua negara merupakan negara maritim jadi punya banyak kesamaan, jadi punya banyak potensi untuk mengembangkan kerjasama. JBIC telah beroperasi dengan sangat baik di Indonesia, dan akan kita jaga untuk berjalan dengan baik," jelas Watanabe.

Selain itu, JBIC menganggap Indonesia sebagai 'pelanggan' utama di wilayah Asia. Apalagi, Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya tengah merencanakan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Indonesia dinilai butuh dana besar dan JBIC siap memberi bantuan.

"Dalam konteks Asia, Indonesia merupakan kostumer JBIC yang paling besar. Jadi kami akan tetap menjalankan operasi, kami juga akan membuat beberapa riset dgn perusahaan jepang terkait kebijakan investasi. Supaya minat dan kepercayaan investasi di indonesia makin baik, dan positif terhadap ekonomi," tuturnya.

Selain itu, Watanabe mengungkapkan nilai investasi terhadap Indonesia cukup besar. "Saat ini kami punya 2,93 triliun yen (outstanding utang Indonesia) dari total 17 triliun yen (pinjaman dan partisipasi modal) operasi JBIC. Jadi indonesia merupakan yang tertinggi di antara pelanggan kami," imbuhnya.

Watanabe menjamin hubungan kerjasama ekonomi akan terjalin baik dengan Indonesia. Berdasarkan survei JBIC pada 2013 silam, Indonesia merupakan peringkat pertama sebagai negara yang diincar Jepang untuk berinvestasi. Survei melibatkan 500 perusahaan Negeri Sakura dan sebanyak 44,9 persen memilih Indonesia.

"Saya kira komunitas industri Jepang  akan punya hubungan yang sangat baik dengan Indonesia. Wapres juga kasih saran kepada kami agar kami bisa manfaatkan potensi ini," tandas Watanabe. (Silvanus/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.