Sukses

Freeport Ingin Tetap di Indonesia, Ini Syarat Pemerintah

Menteri ESDM, Sudirman Said mengaku, pemegang saham Freeport yaitu Freeport McMoran ingin terus di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberi sinyal akan memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah habis masa kontrak pada 2021.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemegang saham Freeport yaitu Freeport McMoran ingin terus berada di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah.

"Saya ingin meng- quot pemegang saham, mereka ingin terus ada di Indonesia.  Kami juga sama ingin Freeport tetap ada di Indonesia," kata Sudirman, di kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Namun pemerintah memberi syarat jika Freeport ingin tetap di Indonesia, yaitu salah satu syaratnya adalah bagi hasil dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut lebih besar untuk Indonesia. "Tapi kami ingin pembagian value yang lebih besar dari sekarang," tegasnya.

Sudirman menambahkan, selain bagi hasil, pemerintah juga ingin pihak PT Freeport Indonesia meningkatkan keselamatan kerja. Untuk diketahui, pada tahun lalu terjadi beberapa kecelakaan kerja pada lokasi tambang Freeport yang menelan jiwa.

"Dari sisi safety diapresiasi, mudah-mudahan ditingkatkan keselamatannya karena keselamatan kerja menyangut nyawa manusia," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Freeport Sudah Saatnya Beri Porsi Besar

Freeport Sudah Saatnya Beri Porsi Besar

Sudirman juga menilai, bagian Indonesia dari hasil usaha PT Freeport Indonesia di Papua masih kecil. Oleh karena itu, pemerintah ingin porsi hasil usaha bertambah. Ia menuturkan, selama 8 tahun Indonesia mendapat bagian 40 persen dari hasil menambang Freeport.

"Sementara bagian perusahaan 60 persen,"  kata Sudirman.

Menurut Sudirman, Freeport sudah 40 tahun beroperasi dan menikmati tembaga yang dikeruk dari tanah Papua. Karena itu, sudah saatnya Indonesia mendapat bagian yang lebih besar.

"Freeport sudah beroperasi 40 tahun jadi sudah saatnya memberi porsi lebih besar bagi Indonesia," tutur Sudirman.

Ia mengungkapkan, porsi besar untuk Indonesia cukup adil mengingat Indonesia adalah pemilik lahan ada unsur lokal yang perlu dibagi dari hasil tersebut.

"Kita ingin mayoritas jatuh ke Indonesia. Ini sesuatu yang fair. Karena kita adalah pemilik lahan, kita mendorong supaya proporsinya lebih seimbang," pungkasnya.(Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini