Sukses

Harga minyak Terjun Besar Dipicu Data Produksi Minyak Irak

Harga minyak mentah turun 4,7 persen di New York, Amerika Serikat (AS) dan 1,76 persen di London, Inggris.

Liputan6.com, New York - Harga minyak kembali tertekan setelah keluar data mengenai produksi minyak mentah di Irak yang melonjak dan mencetak rekor tertinggi. Selain itu, laporan dari International Monetary Fund (IMF) juga menekan harga minyak dunia.

Mengutip Bloomberg, Rabu (21/1/2015), harga minyak mentah turun 4,7 persen di New York, Amerika Serikat (AS) dan 1,76 persen di London, Inggris.

WTI untuk pengiriman Februari, turun US$ 2,30 per barel dan menetap di US$ 46,39 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan untuk kontrak Maret yang lebih aktif anjlok US$ 2,66 per barel atau 5,4 persen ke level US$ 46,47 per barel.

Brent untuk pengiriman Maret turun 85 sen menjadi US$ 47,99 per barel di London yang berbasis ICE Future Europe Exchange, menyusul penurunan 2,7 persen sehari sebelumnya.

Irak memompa produksi sebesar 4 juta barel per hari dan akan meningkatkan ekspor. Menteri Perminyakan Irak Adel Absul Mahdi menjelaskan hal tersebut pada konferensi pers di Baghdad.

IMF menurunkan prospek atau outlook tertajam kemarin. Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Eropa, Jepang, China dan Amerika Latin dipangkas.

Dengan dua sentimen tersebut, harga minyak mentah yang sebenarnya telah anjlok sejak Juni 2014 lalu akan semakin tertekan. Sejak tengah tahun lalu, Negara-negara yang tergabung dalam organisasi pengkespor minyak (OPEC) menolak untuk memangkas produksi mereka.

"Kami terus mendapat berita bahwa beberapa negara produsen minyak meningkatkan pasokannya. Selain itu, banyak lembaga yang melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia sedang goyah," jelas analis Again Capital LLC, New York, AS, John Kilduff.

"Lonjakan produksi minyak di Irak akan menambah pasokan di pasar. Laporan IMF akan menambah buruk dan prospek akan permintaan akan minyak mentah akan melemah," lanjutnya. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini