Sukses

Ekonomi Global Melambat, Ini Jurus BI

Harga minyak dunia melemah dan normalisasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat. Gubernur BI, Agus Martowardojo menuturkan, ada dua tantangan besar yang kini dihadapi dunia.

Pertama, harga minyak dunia jatuh dari sebelumnya di kisaran US$ 113 per barel kini sampai di bawah US$ 50 per ber barel. "Kedua normalisasi kebijakan The Fed dimana Amerika  akan menguat ekonominya, dan tingkat bunga meningkat, serta nilai tukar kuat," papar Agus, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Dia menerangkan,  proyeksi ekonomi dunia tumbuh 4 persen pada 2015 yang disampaikan pada April 2014. Kemudian pertumbuhan ekonomi terjadi koreksi 3,85 persen yang disampaikan pada Oktober 2014.

"Kelihatannya di Januari 2015 akan diterbitkan bisa-bisa ekonomi dunia 2015 jadi 3,5 persen," ungkapnya.

Agus menambahkan, kondisi ini memang tidak menguntungkan. Lantaran harga delapan komoditas utama juga diperkirakan turun tajam pada 2015. Dari sebelumnya turun 4-5 persen menjadi 11 persen. Menurut Agus, cara paling baik untuk mengatasi hal tersebut ialah menjaga stabilitas ekonomi makro RI dan sistem keuangan.

"Kita tak ingin terganggu karena transaksi berjalan belum sehat, inflasi tinggi, kemudian direspons tingkat bunga tidak mencerminkan pembentukan fundamental ekonomi yang kuat. Harus menjaga stabilitas ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan," ujar dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini