Sukses

IHSG Kembali Cetak Rekor di Tengah Gonjang Ganjing Politik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 70,70 poin ke level 5.323,88 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bergerak perkasa sepanjang hari ini. Sentimen stimulus bank sentral Eropa dengan membeli obligasi sekitar 60 miliar euro per bulan mampu mengangkat indeks saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (23/1/2015), IHSG menguat 70,70 poin (1,35 persen) ke level 5.323,88. Indeks saham LQ45 mendaki 1,73 persen ke level 926,52. Seluruh indeks saham acuan menghijau pada hari ini.

Ada sebanyak 183 saham berada di zona hijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 108 saham melemah. Sedangkan 86 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini sangat ramai. Hal ini ditunjukkan dengan total frekuensi perdagangan saham 334.548 kali dengan volume perdagangan saham 6,86 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,55 triliun.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham bergerak menguat pada hari ini. Sektor saham aneka industri naik 3,59 persen, disusul sektor saham keuangan mendaki 2,19 persen dan sektor saham barang konsumen menanjak 1,37 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1,6 triliun. Angka ini merupakan paling besar sejak perdagangan saham pada 2015. Sedangkan pemodal lokal sekitar Rp 1,6 triliun.

Saham-saham berkapitalisasi besar mampu mencatatkan top gainer dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini, saham ASII naik 4,19 persen ke level Rp 8.075 per saham, saham GGRM menguat 4,05 persen ke level Rp 58.450, dan saham LPKR naik 5,63 persen ke level Rp 1.125 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham TOTL turun 4,31 persen ke level Rp 1.110 per saham, saham BSDE tergelincir 3,96 persen ke level Rp 2.060 per saham, dan saham SMRA turun 3,83 persen ke level Rp 1.630 per saham.

IHSG sempat menyentuh level tertinggi di kisaran 5.214,98 pada perdagangan saham 20 Mei 2013. IHSG kembali menyentuh ke level tertinggi baru di kisaran 5.246,48 pada perdagangan saham 3 September 2014.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan,  IHSG masih bergerak kuat didorong sentimen positif dari bank sentral Eropa yang memutuskan membeli obligasi sekitar 60 miliar euro per bulan mulai Maret 2015. Langkah tersebut untuk mendongkrak ekonomi Eropa. Dengan ada stimulus itu memberikan likuiditas ke pasar. Investor asing pun melakukan aksi beli cukup besar di pasar modal Indonesia.

"Sejak awal Januari 2015 memang ada sedikit tekanan jual oleh investor asing. Sekarang investor melakukan aksi beli besar," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Satrio menuturkan, level resistance IHSG di kisaran 5.300-5.350. Namun, IHSG belum dapat tembus level 5.350. Ia mengatakan, IHSG masih melanjutkan kenaikan hingga pekan depan.

Sementara itu, sentimen dalam negeri terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh kepolisian, Satrio menuturkan, hal itu tidak terlalu berpengaruh ke bursa saham. Menurut dia, pelaku pasar sudah terbiasa dengan gonjang ganjing politik.

"Tidak pengaruh. Kita berdoa Bambang Widjojanto berada dalam kondisi selamat di pihak yang bertanggung jawab," ujar Satrio.

Satrio mengatakan, penangkapan wakil ketua KPK memang membuat ketidakpastian. Meski demikian, Satrio menilai, pelaku pasar cenderung lebih memperhatikan pernyataan para pejabat negara. "Pasar sudah cukup terbiasa. Pelaku pasar juga membiasakan dengan pemerintahan baru ini butuh waktu," kata Satrio.

Satrio masih yakin dengan bursa saham Indonesia. Hal itu ditopang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. "IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.350 hingga akhir tahun," kata Satrio

Bursa saham Asia juga cenderung positif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,9 persen, lalu indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 1,3 persen, dan indeks saham Shanghai menanjak 1,2 persen.

Penguatan indeks saham ini juga dikuti indeks saham Australia mendaki 1,5 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,6 persen, indeks saham Mumbai menanjak 0,7 persen, indeks saham Taipei menanjak 0,9 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini