Sukses

Freeport Indonesia Hadap DPR Usai Mangkir Dua Kali

Komisi VII akan membahas penerimaan negara, kemajuan pembangunan smelter, divestasi saham dengan PT Freeport Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak manajemen PT Freeport Indonesia akhirnya memenuhi panggilan untuk rapat setelah dua kali mangkir dari panggilan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ketua Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan pihak PT Freeport Indonesia, Mulyadi mengatakan, rapat tersebut merupakan rapat perdana dengan PT Freeport Indonesia.

"Rapat pertama kali dengan Komisi VII sebelumnya sudah mengundang dua kali, hari ini PT Freeport Indonesia  tentu mempersiapkan bahan lebih lengkap lagi, sehingga dapat memberikan informasi lebih lengkap," kata Mulyadi saat membuka rapat, di ruang rapat Komisi VII DPR, Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Menurut Mulyadi, rapat dengan PT Freeport Indonesia sangat penting, karena banyak hal yang perlu diketahui dan menjadi perhatian masyarakat.

"PT Freeport Indonesia cukup seksi menjadi perhatian publik, tentu kami harus merespons karena kami wakil rakyat. Kami harapkan ada suatu informasi," ungkapnya.

Mulyadi menyebutkan, hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut di antaranya, peningkatan penerimaan negara, kemajuan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter), divestasi saham, penggunaan barang dalam negeri, produksi, program pengebangan pemberdayaan masyarakat, serta isu strategis lainnya.

Pihak Freeport yang hadir dalam rapat tersebut dipimpin oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.