Sukses

Ini Risiko Terbesar yang Ancam Ekonomi Global

Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengingatkan ancaman terbaru yang kian memanas terhadap ekonomi global.

Liputan6.com, London - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat tahun ini dipicu pelemahan harga minyak yang terlalu parah serta berbagai konflik di sejumlah kawasan. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengingatkan, bahwa kisruh Yunani dan zona euro terkait dana talangan negara tersebut kini membahayakan ekonomi global.

Mengutip laman news.com.au, Rabu (4/2/2015), Osborne menggambarkan diskusinya dengan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis berjalan sangat konstruktif. Tapi kin merupakan waktu di mana kedua belah pihak harus menunjukkan kompetensi ekonomi masing-masing dan bukan terjebak dalam konflik.

Osborne mendorong negara-negara di zona euro untuk menunjukkan rencana yang lebih baik terkait pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di Yunani.

"Sudah jelas bahwa kebuntuan antara Yunani dan zona eropa kini melejit dan muncul sebagai risiko terbesar bagi ekonomi global. Kebuntuan tersebut merupakan ancaman yang terus memanas bagi perekonomian di berbagai negara," terang Osborne.

Partai radikal sayap kiri Yunani, Syriza memenangkan pemilihan parlemen bulan lalu. Hal itu menjadi peringatan bagi para investor dan sejumlah pemerintah di zona euro.

Pimpinan partai dan Perdana Menteri Alexis Tsipras menyatakan harapannya untuk mengakhiri masa-masa penghematan anggaran di mana zona Eropa dan IMF mengharuskan pinjaman senilai 250 miliar euro. Dia juga ingin melakukan renegosiasi pembayaran utang dana talangan yang ditanggungnya.

Menteri Keuangan Yunani akan segera menggelar pertemuan dengan para investor dan pengelola dana di London. Kini dia memang tengah melakukan tur keliling Eropa untuk mendapatkan dukungan atas permintaan pemerintahnya.

Meskipun Inggris bukan bagian dari Eropa tapi Varoufakis tetap ingin mendapatkan dukungan dan menemui Osborne.

(Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini