Sukses

OPEC Sangkal Jadi Dalang Turunnya Harga Minyak Dunia

Menanggapi turunnya harga minyak, OPEC mengklaim pasokan yang terlalu melimpah sebagai pemicu utamanya.

Liputan6.com, New York - Menanggapi harga minyak yang terus anjlok dalam tujuh bulan terakhir, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan, dalam laporan bulanannya pertumbuhan permintaan minyak masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Sementara itu, pada saat yang sama, produksi minyak global begitu melimpah.

"Saat ini, pemicu utama jatuhnya harga minyak adalah pasokan yang berlebihan. Hasilnya, harga minyak yang lebih murah dapat mendorong laju pertumbuhan permintaan minyak saat ini," ungkap para perwakilan OPEC seperti dikutip dari CNBC, Selasa (10/2/2015).

OPEC memprediksi, harga minyak murah akan mendorong volume penjualan tahun ini. Dalam laporan bulanannya, organisasi global tersebut memprediksi permintaan minyak mentah akan meningkat hingga sekitar 29,21 juta barel per hari pada 2015, naik 430 ribu barel dari proyeksi sebelumnya.

Harga minyak akhirnya naik menyusul laporan positif tersebut. Harga minyak mentah jenis Brent naik ke angka US$ 58,41 per barel, sementara jenis West Texas Intermediate naik 3 persen ke harga US$ 53,23 barel.

"Harga minyak di awal 2015 berada di level terendah dalam enam tahun terakhir, di tengah pasokan minyak yang sangat melimpah dan telah menyeret turun harga minyak hampir 60 persen sejak Juni 2014. Sementara itu belum ada tanda permintaan harga minyak akan naik," terang OPEC dalam laporannya.

OPEC bersikukuh, penyebab utama jatuhnya harga minyak tak terkendali adalah melimpahnya pasokan di tengah permintaan yang sangat rendah.

OPEC juga memangkas proyeksi pasokan minyak dari negara-negara produsen yang bukan anggotanya, menjadi 850 ribu per hari tahun ini. Angka tersebut turun 420 ribu per hari dari laporan bulan lalu.

"Proses pengeboran minyak AS akan berkurang dari 1.551 kegiatan menjadi 1.261 kegiatan pada Januari karena return ekonomi yang tak menarik," terang OPEC.

Laporan OPEC tersebut muncul setelah Bank of International Settlementes mengatakan, keputusan OPEC untuk tidak memangkas produksi minyak merupakan penyebab utama jatuhnya harga minyak. Faktor lain adalah tingginya utang perusahaan-perusahaan energi khususnya di sektor perminyakan. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.