Sukses

Inflasi di 6 Negara Ini Diprediksikan Bakal Melonjak

Venezuela merupakan negara dengan tingkat inflasi terparah berdasarkan survei yang digelar pada November 2014.

Liputan6.com, New York - Tahun ini, tampaknya bukan waktu yang tepat untuk berbelanja di Rusia. Lantaran runtuhnya nilai tukar ruble, harga-harga di Rusia terus naik hingga tingkat inflasi melonjak mencapai 15 persen pada Januari.

Lebih buruk lagi, para ekonom menilai nilai inflasi di Rusia akan berkisar di level 13 persen sepanjang 2015. Tapi ternyata, Rusia bukanlah negara dengan tingkat inflasi terparah di dunia saat ini.

Mengutip laman Bloomberg, Selasa (10/2/2015), Venezuela merupakan negara dengan tingkat inflasi terparah berdasarkan survei yang digelar pada November 2014. Para ekonom memprediksi tingkat inflasi Venezuela dapat mencapai 72,3 persen sepanjang 2015.

Sementara berdasarkan survei serupa yang digelar pada Januari, pertumbuhan harga di Argentina tercatat dapat mencapai 22,5 persen tahun ini. Berikutnya, disusul dengan Ukraina dengan proyeksi inflasi setinggi 17,5 persen.

Ghana berada di peringkat keempat sebagai negara dengan prediksi tingkat inflasi terparah mencapai 13,2 persen. Berbeda tipis dengan Rusia di level 13 persen.

Cepatnya kenaikkan harga di enam negara tersebut seringkali merupakan hasil dari campuran berbagai faktor. Jatuhnya harga minyak dunia dan pendapatan negara berarti Venezuela memiliki sedikit dana untuk membayar kebutuhan impor para konsumen.

Itu membuat banyak kebutuhan barang harian menjadi langka mulai dari tisu hingga gula. Dengan adanya kelangkaan barang, tentu saja harga-harga mulai menanjak naik.

Beberapa waktu ke belakang, banyak penduduk Venezuela berdiri mengantre hanya untuk membeli kebutuhan harian. Kenaikkan harga di Argentina juga tidak berbeda jauh di mana seorang wanita harus membayar kebutuhan bulanannya dengan harga sangat tinggi.

Di sana, dolar sangat langka dan membuat Argentina kemungkinan besar jatuh ke masa resesi lagi pada akhir tahun ini. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.