Sukses

Ini Kronologi Pemadaman Listrik Pemicu Terendamnya Istana Negara

Akibat banjir yang mengguyur Jakarta mulai minggu malam (8/2/2015) membuat PLN terpaksa memadamkan beberapa wilayah di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Haryanto WS mengungkapkan kronologis pemadaman Gardu Distribusi sehingga pompa air Waduk Pluit tak beroperasi menyebabkan banjir dibeberapa wilayah Jakarta, bahkan Istana Negara.

Haryanto mengatakan, akibat banjir yang mengguyur Jakarta mulai minggu malam (8/2/2015) membuat PLN terpaksa memadamkan beberapa wilayah di Jakarta dan Tangerang untuk keselamatan masyarakat, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggap Darurat Banjir.

Kondisi kelistrikan Jakarta saat banjir pada Senin (8/2/2015) merendam beberapa lokasi instalasi PLN rawan banjir. "Yaitu PLTGU Muara Karang, PLTGU Priok, Gardu Induk Ancol,  Gardu Induk Angke, Gardu Induk Pulogadung, Gardu Induk Gambir Baru, Gardu Induk Kembangan, Gardu Induk Penggilingan, Gardu Induk Pegangsaan, dan jaringan distribusi dan gardu PLN yang tersebar di pinggir sungai dan Pantai Utara (Marunda, Tanjung Priuk, Cempaka Putih, Sunter, Kota, Pluit, Kapuk, Cengkareng," kata Haryanto, seperti ditulis pada Kamis (12/2/2014).

Hal yang sama terjadi di wilayah Muara Baru yang dipasok dari Penyulang Cakalang mengalami pemutusan aliran listrik sementara pada pukul 11.38, Senin (9/2/2015), karena sudah ada laporan masyarakat bahwa kondisi sudah tergenang.

Ia melanjutkan, posisi tertinggi 626 gardu padam akibat banjir pada senin sore pukul 18.00. "Pemutusan aliran listrik dari Penyulang Cakalang tersebut menyebabkan 17 gardu padam, termasuk Waduk Pluit," ungkapnya.

Penyulang Cakalang dinyalakan kembali setelah melakukan pengecekan ke Muara Baru dan memisahkan Jaringan Muara Baru yang banjir, sehingga tiga gardu menyala, termasuk dua gardu yang menyuplai Pompa Waduk Pluit (MB.57 dan B.430). 14 gardu lainnya masih padam yang mengaliri 1.850 pelanggan. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.