Sukses

BI Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Menjadi 7,5%

Bank Indonesia memandang level bunga acuan di 7,5 persen bisa mendukung pengendalian transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,50 persen. Suku bunga Lending Facility tidak mengalami perubahan sehingga tetap di 8 persen. Sedangkan suku bunga Deposit Facility turun mengikuti BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen.

Gubernur BI, Agus Martowardojo menjelaskan, Rapat Dewan Gubernur yang digelar pada hari ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate karena tidak ada tekanan politik yang cukup tinggi yang akan mengganggu iklim ekonomi. Agus juga melihat bahwa level BI Rate setelah diturunkan masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran yang berada di kisaran 4 pada 2015 dan 2016.

"Selain itu, level tersebut juga mendukung pengendalian transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat," jelasnya di Kantor Bank Indonesia, Selasa (17/2/2015).

Agus melanjutkan, meskipun Bank Indonesia telah mengambil berbagai kebijakan untuk mengendalikan tingkat inflasi dan juga transaksi berjalan, namun tantangan mencapai target tersebut masih besar terutama faktor global.

Ke depan, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, dan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta mendorong berlanjutnya reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Langkah yang ditempuh BI dengan menurunkan suku bunga acuan tersebut membuat perkiraan para ekonom meleset. "Saya pribadi menginginkan BI rate untuk turun, namun kemungkinan besar BI tidak akan mengubahnya." kata Direktur PT Bahana TWC Asset Management, Budi Hikmat saat berbincang dengan Liputan6.com.

Ia menjelaskan, BI Rate tetap karena dengan level sekarang BI menunjukkan masih akan fokus menurunkan neraca transaksi berjalan Indonesia. Namun keinginan Budi untuk BI rate bisa turun akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,7 persen.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya, Prasetyantoko.  "Melihat kondisi ekonomi sekarang, sepertinya masih akan tetap (BI rate)," tegas Prasetyantoko.‎ (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini