Sukses

Sentimen Yunani Picu IHSG Cetak Rekor di 5.403,27

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 3,1 poin ke level 5.403,27 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepertinya tak berhenti untuk mencetak rekor baru. Lihat saja pada perdagangan saham hari ini meski bergerak fluktuaktif, IHSG masih mampu mempertahankan gerak di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/2/2015), IHSG menguat tipis 3,1 poin (0,06 persen) ke level 5.403,27. Indeks saham LQ45 mendaki 0,11 persen ke level 942,12. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham DBX turun 0,33 persen ke level 707,73 dan indeks saham Bisnis 27 tergelincir 0,05 persen ke level 476,24.

IHSG sempat bertahan di level tertinggi 5.418,58 dan terendah 5.387,37 pada perdagangan saham hari ini. IHSG bergerak variatif didorong dari 156 saham berada di zona merah sehingga menekan IHSG. Akan tetapi, pelemahan indeks saham terbatas karena 149 saham menghijau. Sementara itu, 82 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 237.285 kali dengan volume perdagangan 5,59 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,9 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau pada hari ini kecuali sektor saham perkebunan turun 0,59 persen, sektor saham pertambangan melemah 1,12 persen, sektor saham konstruksi tergelincir 0,62 persen, dan sektor saham keuangan merosot 0,41 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat antara lain sektor saham perdagangan naik 0,77 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,60 persen, dan sektor saham aneka industri menanjak 0,54 persen.

IHSG mampu mencetak rekor dengan aksi beli investor asing. Berdasarkan data RTI, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 700 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 700 miliar.

Di kuartal I 2015, IHSG terus mencetak rekor. IHSG sempat mencatatkan rekor pada perdagangan 23 Januari 2015 dengan ditutup ke level 5.323,88. Lalu IHSG kembali mencetak rekor baru ke level 5.342,52 pada 6 Februari 2015. Penguatan IHSG terus berlanjut pada perdagangan saham 9 Februari 2015 dengan mencatatkan rekor baru ke level 5.348,47. Bahkan sebelum libur Imlek, IHSG kembali cetak rekor ke level 5.390. Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 20 Februari 2015, IHSG cetak rekor baru di level 5.400,10.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham UNVR mendaki 0,90 persen ke level Rp 335 per saham, saham WIKA naik 1,24 persen ke level Rp 3.680 per saham, dan saham PTPP mendaki 2,27 persen ke level Rp 4.055 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CPRO tergelincir 2,73 persen ke level Rp 107 per saham, saham LSIP melemah 2,67 persen ke level Rp 1.825 per saham, dan saham BMRI merosot 1,66 persen ke level Rp 11.875 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, gerak IHSG variatif hari ini didorong sejumlah sentimen. Pertama, menteri keuangan zona Euro yang menyepakati memberikan dana talangan ke Yunani memberikan sentimen positif.

Akan tetapi, aksi ambil untung oleh pelaku pasar menekan IHSG terutama di saham komoditas mengingat harga minyak dunia melemah ke level US$ 50.

"Saat ini kita lihat IHSG dapat kuat bertahan di kisaran support 5.395," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,7 persen ke level 18.466,92. Penguatan indeks saham ini ditopang oleh indeks saham Jepang Topix menguat 0,2 persen. Lalu diikuti indeks saham Australia naik 0,5 persen. Indeks saham Korea Selatan mendaki 0,4 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini