Sukses

Kembali Cetak Rekor Baru, IHSG Terbang 27 Poin ke Level 5.477

Ada sebanyak 137 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah nilai tukar rupiah melemah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa di awal pekan pertama Maret 2015. IHSG kembali mencetak rekor baru tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (2/3/2015), IHSG naik 27,53 poin (0,51 persen) menjadi 5.477,83. Indeks saham LQ45 menguat 0,72 persen menjadi 953,68. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 turun 1,24 persen ke level 495,25.

Sejak akhir pekan lalu, IHSG terus mencetak rekor tertinggi. Pada hari ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.477,83 dan terendah 5.451,56. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.939 kali dengan volume perdagangan saham 6,33 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,03 triliun.

Ada sebanyak 137 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Namun 148 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Adapun 87 saham lainnya diam di tempat.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,64 persen. Sementara itu, sektor tambang naik 1,39 persen, lalu disusul sektor saham barang konsumen menguat 0,98 persen, dan sektor saham perkebunan mendaki 0,86 persen.

Berdasarkan data RTI, aliran dana investor asing juga terus masuk ke pasar modal Indonesia. Aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 600 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 700 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham LINK naik 5,51 persen ke level Rp 6.225 per saham, saham ADRO mendaki 6,25 persen ke level Rp 1.020 per saham, dan saham UNTR menguat 4,2 persen ke level Rp 21.625 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VIVA turun 6,09 persen ke level Rp 540 per saham, saham CPRO melemah 1,72 persen ke level Rp 114 per saham, dan saham PWON tergelincir 1,82 persen ke level Rp 540 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, aliran dana investor asing yang terus masuk ke pasar modal Indonesia mendorong kenaikan IHSG. Ditambah stimulus bank sentral Eropa masih memberikan sentimen positif ke bursa saham.

Harapan ekonomi China akan membaik juga meningkatkan kepercayaan investor. Awal pekan ini, China merilis data ekonomi HSBC final manufacturing naik menjadi 50,7 pada Januari 2015. Selain itu, bank sentral China juga memangkas suku bunga.

"Dari dalam negeri rilis data ekonomi dengan terjadinya deflasi pada Februari 2015 yang mencapai 0,36 persen juga mengangkat IHSG," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Meski demikian, David mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai aksi ambil untung setelah bursa saham terus mencetak rekor. "Bila ada data ekonomi tidak sesuai maka dapat menekan IHSG," kata David.

Bursa saham Asia cenderung positif pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,2 persen. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,3 persen dan indeks saham Shanghai naik 0,3 persen. Indeks saham Australia mendaki 0,8 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,3 persen. Sedangkan indeks saham Taipei flat. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini