Sukses

Harga Minyak Tertekan Dolar AS dan Kesepakatan Nuklir Iran

Harga minyak ditutup melemah akibat penguatan dolar AS dan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.

Liputan6.com, New York- Harga minyak ditutup melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) akibat penguatan dolar AS dan mengejar kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Dilansir dari Reuters, Jumat (6/3/2015), harga minyak Brent turun US$ 7 sen menjadi US$ 60,48 per barel, setelah mengumpulkan lebih dari US$ 1 pada sesi sebelumnya.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun US$ 77 sen menjadi US$ 50,76, usai naik ke US$ 52,40 per barel.

Namun, deklarasi Libya force majeure pada hampir selusin ladang minyak karena masalah keamanan dan serangan pembakaran oleh militan Negara Islam pada sumur minyak Irak sempat membantu harga naik selama sesi Eropa.

Dalam perdagangan New York, penguatan dolar AS ke level tertinggi selama 11,5 tahun terhadap euro, membebani harga minyak yang dijual dalam mata uang dolar.

AS terus mengejar perjanjian nuklir dengan Iran, yang bisa berakhir sanksi terhadap Iran dan bisa membawa lebih banyak minyak dari anggota Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC ke pasar yang sudah kebanjiran pasokan sehingga menekan harga.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran akan mengatasi masalah keamanan negara-negara Teluk Arab. Namun, dia menambahkan bahwa Washington tidak mencari kesepakatan besar dengan Iran.

Prediksi data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dan pesanan pabrik  dan penurunan data non payroll menjadi faktor negatif lainnya untuk minyak. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini