Sukses

Enam Smelter Nikel Senilai US$ 920 juta Beroperasi Tahun Ini

Dari enam perusahaan tersebut mayoritas merupakan pengolah bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI).

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada enam pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel yang beroperasi tahun ini.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, enam perusahaan yang membangun smelter tersebut menghabiskan investasi hingga US$ 920 juta.

Ia pun merinci investasi enam perusahaan tersebut, yaitu PT Sambas Minning  sebesar US$ 10 juta, PT Macikha Mneral Industry US$ 61 juta, PT Karya Tama Konawe Utara US$45 juta, PT Bintang Delapan US$ 636 juta, PT Fajar Bakti US$ 18 juta, dan PT Gebe Central US$ 150 juta.

 "Jika dikalkulasikan, nilai investasinya bisa mencapai US$ 920 juta tahun ini khusus smelter bijih nikel," kata Sukhyar, di Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Menurut Sukhyar dari enam perusahaan tersebut mayoritas merupakan pengolah bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI). " Tapi ada satu perusahaan yang mengolah nikel murni yakni PT Gebe Central Nikel," tuturnya.

Sukhyar mengungungkapkan, pembangunan enam smelter tersebut merupakan dorongan untuk menjalankan program hilirisasi sektor mineral yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara.

"Jadi dapat dikatakan merupakan langkah yang cukup baik dengan beroperasinya smelter-smelter ini di tahun 2015," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini