Sukses

Pelabuhan Cilamaya Bukti Pemerintah Tak Peduli Sektor Logistik

Tak kunjung terlaksananya pembangunan Pelabuhan Cilamaya menunjukan jika pemerintah tak peduli pembangunan infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan pembangunan Pelabuhan Cilamaya hingga saat ini belum menemui titik temu. PT Pertamina (persero) masih kukuh menolak pembangunan dengan alasan banyaknya aktivitas perminyakan di kawasan tersebut.

Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran Ina Primiana mengatakan, tak kunjung terlaksananya pembangunan Pelabuhan Cilamaya  menunjukan jika pemerintah tak peduli pembangunan infrastruktur.

"Contoh Cilamaya kenapa muncul, karena Jepang merasa  pemerintah kita nggak memikirkan industri Jabotabek kalau harus Priok kan mahal. Tanpa mereka tanpa panjang bikin di Cilamaya tanpa melihat milik Pertamina karena menyelamatkan usahanya," kata dia Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Dia menambahkan, hal tersebut juga menunjukan tidak sikronnya pembangunan infrastruktur penekan biaya logistik. "Kelihatan tak koordinasi 2011 Kementerian Perhubungan sudah punya masterplan. Pertamina baru tahu Cilamaya 2014 dan Pelindo juga," katanya.

Sebelumnya, Pertamina mengklaim jika pembangunan diteruskan pihaknya merugi karena bersinggungan dengan pipa-pipa gas jalur distribusi blog migas yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Media Manager PT Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, dengan pembangunan tersebut negara merugi sebesar Rp 21 triliun per tahun.

"Berkurangnya pendapatan APBN karena kehilangan produksi PHE ONWJ sebesar 40 ribu bph minyak dan 200 mmscfd gas setara Rp 60 miliar per hari atau Rp 21 triliun per tahun," tukasnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini