Sukses

Krisis Energi Indonesia Bukan Sekedar Ilusi

Saat ini kebutuhan energi nasional mencapai 4,5 juta barel setara minyak per hari.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak ternyata tak membawa Indonesia terlepas dari krisis energi. Justru sebaliknya, saat ini di saat harga minyak dunia turun, krisis energi malah menghantui Indonesia. Hal tersebut terlihat nyata dari berkurangnya pasokan energi di Indonesia.

“krisis energi bukan lagi ilusi. Listrik yang byar pet di beberapa daerah, besaran total impor minyak yang menguras kas negara," jelas pendiri Medco Group, Arifin Panigoro, di Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Menurut Arifin, keuangan negara akan semakin berat jika Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan energinya, dari sumber yang berada di dalam negeri. "Akan makin berat buat Indonesia jika tidak mampu mencukupi kebutuhan energi nasional,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan, kebutuhan energi di Indonesia dalam prognosa akan tumbuh berlipat ganda seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Baru-baru ini dalam publikasinya, Price Waterhouse Cooper (PWC), meramalkan Indonesia akan menjadi negara dengan gross domestic product (GDP) terbesar kelima di dunia pada 2030. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ini  perlu pasokan energi yang cukup.

"Artinya, kalau di dalam negeri tidak ada, ya harus impor. Apa mau kita hidup bergantung pada pasokan energi dari luar negeri?” ujar Arifin.

Saat ini kebutuhan energi nasional mencapai 4,5 juta barel setara minyak per hari. Jumlah ini akan meningkat jadi 7,7 juta barrel setara minyak per hari pada tahun 2025.



Padahal, kemampuan produksi minyak nasional di bawah 800 ribu barel per hari (bph). "Kemampuan ini terus menurun hingga 453 ribu barel per hari (bph) dalam sepuluh tahun mendatang seiring dengan merosotnya oil lifting nasional," tuturnya.

Kondisi ini, akan makin memburuk karena cadangan minyak Indonesia tinggal 3,7 miliar barrel yang akan habis dalam waktu sebelas tahun mendatang. “Ini wake up call bagi semua pihak, dari Presiden, Menteri, kalangan usaha hingga generasi muda bahwa Indonesia dalam krisis energi,” Pungkas Arifin. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini