Sukses

Menanti Rapat The Fed, Rupiah Ciut ke 13.200 per Dolar AS

Rupiah kembali tergelincir ke kisaran 13.200 per dolar AS di tengah aksi para pelaku pasar menanti pertemuan The Fed terkait suku bunga

Liputan6.com, Jakarta Rupiah tampak masih sulit keluar dari tekanan dolar AS yang bergerak menguat terhadap sebagian besar mata uang mulai dari yen hingga euro. Awal pekan ini, rupiah kembali tergelincir ke kisaran 13.200 per dolar AS di tengah aksi para pelaku pasar menanti pertemuan Bank Sentral AS (The Fed).

Data valuta asing Bloomberg, Senin (16/3/2015), menunjukkan pelemahan nilai tukar rupiah bergerak semakin mendalam. Nilai tukar rupiah melemah 0,29 persen ke level 13.243 per dolar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga sempat menyentuh level terendah sejak 1998 di kisaran 13.249 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:42 waktu Jakarta. Di awal pekan ini, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 13.210 - 13.249 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 13.237 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan pelemahan dari perdagangan pekan lalu.

Ekonom PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menjelaskan, rupiah masih akan terus ditransaksikan dengan volatilitas tinggi selama belum ada kepastikan kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

"Hampir seluruh pelaku pasar keuangan kini terpusat pada putusan agenda pasti kenaikkan suku bunga The Fed. Jadi tampaknya masih sulit bagi rupiah untuk keluar dari tekanan apalagi sebagian besar mata uang juga melemah terhadap dolar AS," terang Rully saat dihubungi Liputan6.com.

Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar pekan ini untuk menentukan arah kebijakan moneter perekonomian Indonesia juga menjadi salah satu yang dinanti pasar. Rupiah juga akan merespons putusan BI terkait suku bunganya.

"Apakah BI akan menaikkan atau menurunkan suku bunga ditentukan pekan ini. Meski BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga, tapi di tengah situasi sekarang, putusan itu akan berpotensi melemahkan rupiah," kata Rully.

Pekan ini, Rully memprediksi rupiah masih akan berkutat di kisaran 13.200 per dolar AS. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.