Sukses

BPS: Pelemahan Rupiah Belum Tentu Dongkrak Ekspor

Nilai ekspor Indonesia pada Februari mencapai US$ 12,29 miliar atau turun 7,99 persen dibanding ekspor Januari 2015‎.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka ekspor dan impor Indonesia untuk periode Februari 2015. Hasilnya, nilai ekspor Indonesia pada Februari mencapai US$ 12,29 miliar atau turun 7,99 persen dibanding ekspor Januari 2015‎.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan dengan angka tersebut membuktikan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi di awal tahun 2015 tidak langsung mendorong ekspor Indonesia.
 
"‎Penurunan rupiah, pengaruhnya terhadap ekspor dan impror nggak serta merta rupiah melemah, ekpor meningkat," kata Suryamin di kantornya, Senin (16/3/2015).
 
Lebih rinci Suryamin‎ merinci, dari 98 komponen yang menjadi andalan ekspor Indonesia, hanya 25 komponen yang merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
 
Adapun jenis barang ekspor yang merespon pelemahan rupiah salah satunya seperti kendaraan dan bagian-bagiannya dimana ekspor pada bulan Februari 2015 meningkat 7 persen dibanding bulan se‎belumnya.
 
"Kemudian juga ada barang-barang perabotan rumah tangga seperti furniture, timah, sementara seperti lemak dan hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin peralatan listrik, itu tidak merespon pelemahan rupiah," lanjut dia.
 
‎Rupiah tampak masih sulit keluar dari tekanan dolar AS yang bergerak menguat terhadap sebagian besar mata uang mulai dari yen hingga euro. Awal pekan ini, rupiah kembali tergelincir ke kisaran 13.200 per dolar AS di tengah aksi para pelaku pasar menanti pertemuan Bank Sentral AS (The Fed).
 
‎Data valuta asing Bloomberg, Senin (16/3/2015), menunjukkan pelemahan nilai tukar rupiah bergerak semakin mendalam. Nilai tukar rupiah melemah 0,29 persen ke level 13.243 per dolar AS.
 
‎Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga sempat menyentuh level terendah sejak 1998 di kisaran 13.249 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:42 waktu Jakarta. Di awal pekan ini, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 13.210 - 13.249 per dolar AS.
 
‎Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 13.237 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan pelemahan dari perdagangan pekan lalu.‎ (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.