Sukses

Pemerintah Serap Surat Utang Rp 6,7 Triliun

Penawaran obligasi itu untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyerap dana sekitar Rp 6,75 triliun dari lelang empat seri obligasi negara dari total penawaran yang masuk mencapai Rp 17,2 triliun.

Penawaran surat utang negara (SUN) itu untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Rabu (18/3/2105)

Saat lelang itu, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12160304 mencapai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,92 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Maret 2016 ini mencapai Rp 4,63 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.
Untuk seri FR0069 jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,27938 persen. Penawaran  obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2019 ini mencapai Rp 6,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi tersebut memiliki tingkat kupon 7,875 persen ini mencapai 7,23 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.

Untuk seri FR0071, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,62988 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2029 ini mencapai Rp 4,16 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 9 persen ini adalah 7,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,92 persen.

Sementara itu, seri FR0067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,02978 persen.  Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044 ini mencapai Rp1,87 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini adalah 8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,3 persen. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini