Sukses

Minim Sentimen Dorong IHSG Melemah Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 5,96 poin ke level 5.437,09 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Minim sentimen yang terjadi di bursa saham membuat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung variatif di awal pekan. Apalagi investor asing juga melakukan aksi jual bersih.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/3/2015), IHSG melemah tipis 5,96 poin (0,11 persen) ke level 5.437,09. Indeks saham LQ45 mendaki 0,01 persen ke level 946,99. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan pada hari ini.

Ada sebanyak 164 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 111 saham lainnya menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 96 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.467,94 dan terendah 5.437,09. Total transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 217.574 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 7,61 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sektiar Rp 5,54 triliun.

Secara sektoral, sebagian sektor saham sama menguat dan melemah. Sektor saham perkebunan turun 1,73 persen, disusul sektor saham industri dasar melemah 1,03 persen, dan sektor saham konstruksi tergelincir 0,78 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham SRIL menguat 6,51 persen ke level Rp 229 per saham, saham AKRA menanjak 4,69 persen ke level Rp 5.025 per saham, dan saham  MPPA menanjak 3,35 persen ke level Rp 4.005 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham TRAM turun 16,67 persen ke level Rp 70 per saham, saham CPRO tergelincir 7,27 persen ke level Rp 102 per saham, dan saham ERAA merosot 5,31 persen ke level Rp 980 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, laju IHSG cenderung mendatar pada hari ini seiring minim sentimen di bursa saham. IHSG bergerak di kisaran 5.040-5.465 selama dua pekan ini.

Selain itu, tekanan jual asing masih cukup besar juga turut menyeret IHSG ke zona merah. Satrio menuturkan, pelaku pasar mencermati perkembangan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve.

Bank sentral AS telah memangkas target inflasi dan pertumbuhan ekonominya. Karena itu, pelaku pasar menunggu rilis pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I 2015. Satrio pun memperkirakan, IHSG cenderung mendatar dalam waktu lama.

Selain itu, sejumlah sektor saham seperti sektor saham perkebunan tertekan pada hari ini sehingga mendorong pelemahan IHSG. Menurut Satrio, adanya kebijakan tambahan pajak untuk cpo membuat sektor saham perkebunan melemah.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung variatif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,9 persen. Diikuti indeks saham Shanghai mendaki 0,6 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,7 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,1 persen. Lalu indeks saham Mumbai mendaki 0,2 persen dan indeks saham Taipei menanjak 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Sydney melemah 0,3 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.