Sukses

Dolar Tertekan Angkat Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah Brent naik lebih dari 1 persen menjadi US$ 55,92 per barel.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia menguat lebih dari 1 persen di awal pekan ini didorong dolar Amerika Serikat (AS) melemah seiring pasokan minyak yang melimpah.

Harga minyak mentah berjangka acuan AS naik 1,9 persen ke level US$ 47,45 per barel. Penguatan ini diikuti harga minyak jenis Brent yang naik lebih dari 1 persen menjadi US$ 55,92 per barel.

Dolar AS melemah telah mengangkat harga minyak dunia. Pengamat menilai, posisi dolar telah fluktuaktif sejak bank sentral AS/The Federal Reserve menunjukkan sinyal kenaikan suku bunga AS.

"Dolar berada di bawah tekanan, dan kami melihat pelaku pasar memanfaatkan hal itu," ujar Analis Senior Tradition Energy, Gene McGillian, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (24/3/2015).

Penyedia jasa ladang minyak dunia, Houston-Schlumberger Ltd menyatakan, harga minyak dapat menguat pada semester II 2015. Penguatan harga minyak didukung dari eksplorasi untuk industri global turun 10 persen. Selain itu, produksi minyak turun menjadi 15 persen pada 2015.

Harga minyak sempat tertekan dipicu Arab Saudi tetap pada keputusannya mempertahankan produksi. Arab Saudi akan mempertimbangkan pengurangan produksi hanya jika produsen di luar OPEC juga melakukannya.

Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi menuturkan, saat ini pihaknya memompa sekitar 10 juta barel minyak per hari. Ini menunjukkan peningkatan dari 350 ribu barel minyak per hari pada Februari.

Analis Barclays memperkirakan, jika produksi OPEC menyentuh produksi minyak hampir 30 juta barel per hari maka pasar akan surplus minyak menjadi 1,3 juta barel per hari dari 900 ribu barel per hari. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.