Sukses

Data Tenaga Kerja AS Suram, Rupiah Sumringah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Jisdor rupiah menguat ke level 12.942 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Usai libur panjang, nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Data ekonomi AS terutama tenaga kerja tak sesuai harapan ditambah spekulasi yang membuat dolar AS melemah jelang pertemuan bank sentral AS memberi angin segar untuk rupiah.

Data valuta asing Bloomberg, Senin (6/4/2015) menunjukkan rupiah berada di level 12.940 pada pukul 11.22 waktu Jakarta. Rupiah dibuka menguat 72 poin ke level 12.948 pada pagi dari penutupan Kamis 2 April 2015 di kisaran 13.020. Saat ini, Rupiah berada di kisaran 12.932-12.975 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) rupiah menguat ke level 12.942 per dolar AS dari periode 2 April 2015 di level 13.000 per dolar AS.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova menuturkan, penguatan rupiah dipicu baik sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, spekulasi dolar AS jelang pertemuan bank sentral AS/The Federal Reserve membuat dolar AS melemah. Hal itu memberi keuntungan untuk rupiah.

Dolar AS melemah juga didorong dari data tenaga kerja AS tak sesuai harapan. Perusahaan-perusahaan di AS hanya menambah 126 ribu lapangan pekerjaan sepanjang Maret 2015. Tingkat pengangguran AS bertahan di level 5,5 persen hingga akhir Maret 2015. Rilis data ekonomi AS itu memberikan angin segar ke pasar keuangan.

Rully menuturkan, The Fed tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya. Bank sentral AS akan menunggu menaikkan suku bunga hingga ekonominya relatif stabil dan baik. Ini jadi sentimen positif untuk rupiah.

Meski demikian, Rully meramal, volatilitas perdagangan rupiah masih tinggi ke depan. Pelaku pasar menunggu kepastian kenaikan suku bunga di AS.

"Bila ada kepastian kenaikan suku bunga maka pasar akan tenang, dan tren penguatan rupiah masih berlanjut," ujar Rully.

Rully menambahkan, penguatan rupiah di awal pekan ini lebih ditopang dari sentimen data ekonomi dalam negeri. Inflasi Maret di kisaran 0,17 persen di bawah perkiraan pasar memberikan dampak positif ke pasar. Selain itu, neraca transaksi berjalan Indonesia pun diperkirakan surplus.

Dengan data ekonomi Indonesia itu, Rully mengatakan, Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 7,5 persen. BI akan menggelar pertemuan rapat dewan Gubernur pada Selasa 14 April 2015.

Rully memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran 12.900-12.925 pada hari ini. Penguatan rupiah dinilai akan terbatas hingga penutupan perdagangan.(Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini