Sukses

Wanita Ini Sanggup Hidup Belasan Tahun Tanpa Uang

Heidemarie Schwermer justru memiilih hidup tanpa uang selama belasan tahun dan merasa jauh lebih bahagia daripada kehidupan sebelumnya

Liputan6.com, Berlin - Uang  dapat membuat banyak orang siap melakukan apa saja demi mendapatkannya hingga sering disebut-sebut sebagai salah satu hal paling penting di dunia. Sebaliknya, wanita asal Jerman Heidemarie Schwermer justru memiilih hidup tanpa uang selama belasan tahun.

Bagi dia, tak perlu uang untuk merasa bahagia. Hebatnya, meski hidup tanpa uang, dia tetap berhasil memperoleh barang-barang yang diperlukan untuk bertahan hidup seperti makanan, pakaian dan rumah.

Perjalanan hidup Schwermer menunjukkan pada dunia, uang tak diperlukan untuk memiliki hidup yang sehat dan bermakna. Wanita yang saat ini telah berusia 73 tahun tersebut juga merasa jauh lebih bahagia setelah memulai perjalanan hidup tanpa uang.

Schwermer telah berusaha mencoba untuk hidup tanpa uang sejak 1996. Dia telah melakukan berbagai eksperimen demi membuktikan tak perlu uang untuk hidup bahagia.

Lantas apa yang membuat Schwermer memilih jalan hidup tanpa uang? Berikut ulasannya seperti dikutip dari The Guardian, Daily Mail, Oddity Central dan sejumlah sumber lain, Rabu (8/4/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Schwermer dan keluarga pernah hidup miskin

Schwermer dan keluarga pernah hidup miskin

Selama masa kecil, Schwermer harus mengalami kehidupan yang secara finansial sangat kesusahan terutama usai Perang Dunia ke-II. Saat keluarganya berhasil mencapai tempat aman di sebuah tempat di sudut Jerman, semua telah jatuh miskin.

Lantaran itu, Schwermer memiliki simpati dan empati yang sangat besar terhadap orang-orang yang kurang beruntung dan hidup di jalanan. Itu yang membuat ia tak menganggap uang sebagai hal paling penting di dunia.

Dia menceritakan betapa jengahnya dibesarkan di tengah orang-orang yang pelit dan kikir satu sama lain. Selain itu, masyarakat di sekitarnya juga sangat konsumtif dan sangat menggilai uang.

Semua petualangan tanpa uang itu dimulai saat dia berhenti menjadi guru sekolah dan mengalami perceraian dari pernikahannya. Dia lantas membawa kedua anaknya pindah ke Dortmund, Jerman.

3 dari 4 halaman

Uang tak membuatnya bahagia

Uang tak membuatnya bahagia

Schwermer akhirnya mulai menyadari dia tinggal dengan banyak barang yang tak dibutuhkannnya. Muncul di pikirannya untuk tidak membeli barang tanpa memberikan barang sebagai gantinya.

Dia juga menyadari betapa selama ini dirinya tak bahagia dengan pekerjaan yang dilakoninya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti. Dia lantas mulai bekerja mencuci piring demi mendapatkan makanan dan meski banyak orang menggunjingnya, dia tetap bertahan.

Perasaan bahagia, setidaknya itu yang mengalir deras di tubuh Schwermer, justru saat dirinya mulai menanggalkan uang dari kehidupannya. Bahkan dia tak merasa malu harus bekerja di dapur meski dirinya adalah seorang lulusan universitas ternama.

Pada 1995, dia mulai merasa harus mengubah hidupnya dan mencari jalan lain tanpa menggunakan uang. Jadilah setahun kemudian, dia mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya.

4 dari 4 halaman

Memilih hidup tanpa uang

Memilih hidup tanpa uang

Dua tahun sebelum mulai hidup tanpa uang, Schwermer merupakan pemilik toko alat tukar di mana barang di toko tersebut tak perlu dibeli menggunakan uang. Itu seperti barter di era modern atau semacam pusat perdagangan kecil di kotanya.

Di sana, masyarakat dapat datang dan menukar berbagai barang yang dibutuhkannya. Schwermer akan mengambil barang yang juga diperlukannya. Sebelum benar-benar hidup tanpa uang, Schwermer memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan dan sebagian besar barang yang dimilikinya.

Anak-anak Schwermer sempat merasa aneh dengan keputusan yang diambil ibunya dan melarang melakukan hal tersebut. Namun akhirnya menerima keputusan sang ibu.

Setelah itu, dengan toko pertukaran barangnya itu, jasa perdagangan tampak bagai terapi untuk membuat dirinya terbiasa hidup tanpa uang. Di sana orang dapat bertukar barang dan makanan.

Itu juga memberinya peluang memiliki lebih dari satu rumah dan membuatnya dapat bepergian tanpa menggunakan uang tunai. (Sis/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Uang adalah alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya.

    Uang